Network
JURNAL SINJAI – Program subsidi tepat merupakan program yang bertujuan untuk menjaga distribusi BBM bersubsidi kepada masyarakat yang berhak.
Dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat dengan adanya program subsidi tepat ini perlahan-lahan mulai dirasakan, seperti kurangnya antrian di SPBU untuk jalur BBM subsidi, dan kuota BBM subsidi dari pemerintah dapat tercukupi atau tidak terjadi over kuota.
Sesuai dengan dasar pelaksanaan program ini yang tertuang dalam Peraturan Presiden No. 191/2014 dan Surat Keputusan BPH Migas No.4/2020 perihal ketentuan kendaraan yang boleh mengisi BBM subsidi, telah dilaksanakan di sebagian besar Kota/Kabupaten di Indonesia dengan pelaksanaan secara bertahap terintegrasi.
Baca Juga: Beli Solar Subsidi Wajib Pakai QR Code, Mulai Berlaku di 234 Wilayah
Setelah skema full registrant dilaksanakan, per hari Kamis (25/5/2023) telah diberlakukan skema full QR, di mana setiap transaksi pembelian BBM subsidi wajib menunjukkan QR Code. Jika tidak ada maka tidak akan dilayani.
Area Manager Communication, Relation, & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan di Sulawesi rata-rata transaksi menggunakan QR Code telah mencapai 99 persen.
“Dalam 8 hari terakhir yakni periode 16 sampai dengan 23 Mei jumlah transaksi pembelian BBM subsidi di enam Provinsi, yakni Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Utara terdapat 336.776 transaksi, di mana 332.748 diantaranya sudah bertransaksi menggunakan QR Code,” ujarnya.
Lebih jauh, Fahrougi menghimbau agar masyarakat yang belum mendaftar subsidi tepat agar segera mendaftarkan kendaraannya karena sekarang sudah tidak dapat dilayani untuk membeli Solar Subsidi lagi jika tidak memiliki QR Code.
Baca Juga: Pastikan Inflasi Terkendali, BI Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Bulan Mei 2023
