Triwulan IV 2021, Utang Luar Negeri Indonesia Capai 415,1 Miliar Dolar AS

15 Februari 2022, 14:49 WIB
Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan IV-2021 mencapai 415,1 miliar dolar AS. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj /Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO

JURNAL SINJAI - Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia pada triwulan IV tahun 2021 mencapai 415,1 miliar dolas AS.

Angka ini turun dari triwulan sebelumnya yang sebesar 424 miliar dollar AS.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan, penurunan itu disebabkan oleh penurunan ULN dari berbagai sektor seperti sektor publik yakni pemerintah dan bank sentral serta sektor swasta.

Baca Juga: Prediksi Sporting CP vs Manchester City: Head to Head dan Susunan Pemain di Babak 16 Besar Liga Champions UEFA

"Secara tahunan posisi ULN triwulan IV 2021 terkontraksi 0,4 persen (yoy) setelah tumbuh 3,8 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya," katanya di Jakarta, Selasa, 15 Februari 2022.

Erwin menjelaskan, ULN pemerintah triwulan IV tahun lalu sebesar 200,2 miliar dolar AS, menurun dari posisi triwulan sebelumnya yang sebesar 205,5 miliar dolar AS.

Penurunan ULN terjadi seiring beberapa seri Surat Berharga Negara (SBN) yang jatuh tempo dan pelunasan sebagian pokok pinjaman di triwulan IV 2021.

Selain itu, volatilitas di pasar keuangan global yang cenderung tinggi turut berpengaruh pada perpindahan investasi dari SBN ke instrumen lain sehingga mengurangi porsi kepemilikan investor nonresiden pada SBN.

"Sepanjang triwulan IV-2021, ULN pemerintah tetap diarahkan pada pembiayaan sektor produktif dan diutamakan untuk mendukung belanja prioritas termasuk kelanjutan upaya mengakselerasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," jelasnya.

Baca Juga: Otomotif Indonesia Berhasil Tembus Pasar Internasional, Jokowi Puji Merek Mobil Ini

Sebesar 17,9 persen dari ULN pemerintah telah mendukung kinerja pada sektor administrasi pemerintah, pertahanan dan jaminan sosial wajib, sedangkan 17,2 persen untuk sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial.

Kemudian, 16,5 persen untuk sektor jasa pendidikan, sebesar 15,5 persen untuk sektor konstruksi dan sebesar 12,1 persen untuk sektor jasa keuangan dan asuransi.

"Dari sisi risiko refinancing, posisi ULN pemerintah triwulan IV-2021 masih relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah.

Baca Juga: EFL Championship: Sheffield United vs Hull City, Prediksi Skor, Head to Head dan Susunan Pemain

Sementara itu untuk posisi ULN swasta juga menurun yakni tercatat sebesar 205,9 miliar dolar AS pada triwulan IV 2021 dari 209,3 miliar dolar AS pada triwulan sebelumnya atau terkontraksi 0,9 persen (yoy) setelah tumbuh 0,6 persen (yoy) dari triwulan sebelumnya.

“Penurunan itu sejalan dengan pembayaran neto pinjaman dan utang lainnya selama periode triwulan IV-2021,” ujar Erwin.***

Editor: Sri Astuti

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler