Rupiah Berpotensi Menguat, Pengamat: Ada Potensi Penurunan Suku Bunga The Fed

- 6 Juni 2024, 11:26 WIB
Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. /Pikiran Rakyat Tangerang Kota/ANTARA

JURNAL SINJAI - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS menunjukkan penguatan tipis pada Kamis pagi (6/6). Rupiah naik 2 poin atau 0,01 persen menjadi Rp16.285 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya di Rp16.287 per dolar AS.

Analis Finex Brahmantya Himawan memprediksikan, jika rupiah masih berpotensi menguat karena potensi penurunan suku bunga The Fed yang akan terjadi tahun ini akibat data-data Amerika akhir-akhir ini yang menggambarkan kelesuan ekonomi Amerika.

Brahmantya menuturkan angka Indeks harga PCE inti AS, yang direkomendasikan oleh The Fed untuk mengukur inflasi, turun 0,2 persen pada April 2024, angka tersebut lebih rendah dari bulan lalu yaitu 0,3 persen pada Maret.

Baca Juga: Rupiah Menguat Tipis pada Kamis Pagi, Dibuka di Rp16.285 per Dolar AS

Hal tersebut menandai tingkat kenaikan terendah sejauh ini sejak awal 2024, yang berada di bawah ekspektasi pasar.

Selanjutnya, Laporan Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) pada Selasa malam mengumumkan bahwa data pekerjaan JOLTS bulan April lebih rendah dari perkiraan.

Jumlah lowongan pekerjaan pada April 2024 mengalami penurunan sebesar 296.000 dari bulan sebelumnya menjadi 8,059 juta, terendah sejak Februari 2021, dan tidak mencapai konsensus pasar sebesar 8,34 juta.

"Hal ini menegaskan bahwa perekonomian AS sedang lesu dan dapat menyebabkan melemahnya dolar AS," ujarnya seperti dikutip dari ANTARA, Kamis, 6 Juni 2024.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini, Kamis 6 Juni 2024: Melonjak Rp13.000 Menjadi Rp1,349 Juta Per Gram

Dari sisi dalam negeri, pada April, Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga secara mengejutkan untuk mendukung rupiah, tetapi mempertahankan suku bunga tetap stabil bulan lalu karena inflasi terkendali dan rupiah telah stabil.

Namun di tengah gejolak global, BI terus berupaya menjaga nilai tukar rupiah dengan melakukan intervensi di pasar valuta asing serta menaikkan suku bunga bank sentral untuk mencegah arus keluar dana asing.

Ia memproyeksikan kurs rupiah berpotensi menguat menuju Rp15.900 per dolar AS karena The Fed akan mulai memangkas suku bunga kebijakan utamanya sebesar 25 basis poin pada akhir tahun, diikuti oleh total 50 basis poin pada paruh pertama tahun 2025 jika dilihat dari data-data Ekonomi AS akhir-akhir ini.

Editor: Wahyu S

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah