JURNAL SINJAI – Tak sedikit orang gemar merokok. Sebagian dari mereka bahkan kesulitan untuk mengurangi kecanduan rokok.
Padahal mengurangi kecanduan rokok sangat penting untuk tetap menjaga kesehatan tubuh.
Namun ada cara untuk mengurangi kecanduan rokok. dr. Zaidul Akbar dalam kajiannya membahas terkait hal ini.
Baca Juga: Dugaan Mafia Karantina Mencuat, Polisi Periksa 12 Hotel Tempat Karantina PPLN
Dilansir dari Portal Jember dalam artikel berjudul "Inilah Cara untuk Mengurangi Kecanduan Rokok Menurut dr. Zaidul Akbar", Sabtu, 5 Februari 2022, berikut cara mengurangi kecanduan rokok.
Dari pengalaman-pengalaman dr. Zaidul Akbar menyampaikan kajian bahwa ketika orang yang sudah membiasakan dengan hidup sehat, umumnya orang tersebut sudah mulai berpikir untuk tidak memasukkan yang tidak penting ke badan.
"Bagaimana kita ketahui bahwa saya tidak usah jelaskan tentang rokok itu isinya apa, bahayanya apa, penting tidak buat kita merokok, bermanfaat kah buat kita merokok," ujar dr. Zaidul Akbar.
dr. Zaidul Akbar menyarankan sebaiknya jika merokok tidak penting lebih baik diganti dengan membeli rempah seperti kunyit, serai dan lainnya.
Baca Juga: Simak Tips Menghindari Hoax, Cek Fakta dan Sumber Informasi
"Kalau merokok tidak penting mendingan rokoknya dibelikan kunyit, serai, jeruk nipis ya," kata dr. Zaidul Akbar.
Meskipun seseorang beranggapan bahwa merokok sifatnya aman, namun perlu diketahui apakah ada manfaat atau tidak di dalamnya.
"Kalau tidak ada manfaat, ngapain dikerjain gitu," sambung dr. Zaidul Akbar.
Pada umumnya, jika tubuh sudah terbiasa dengan produk sehat seperti sayur, buah, air kelapa dan lainnya, maka tubuh akan menolak.
"Tubuh kita itu sebenarnya punya kayak reseptor. Orang yang biasa makan mie instan, maka ibarat kata kalau lagi pas kena dia reseptor tadi dia manggil minta, begitu juga dengan rokok," tutur dr. Zaidul Akbar.
Baca Juga: Lirik Lagu Manado Hugel ABG oleh SheyLin: Kangen, Kita Kangen Pa Ngana Sayang
Kemudian dr. Zaidul Akbar mengatakan jika seseorang membiasakan minum air kelapa, rempah dan lainnya, maka reseptor tersebut akan hilang.
"Maka lama-lama ibarat kata cantolan reseptor itu ilang juga dan lidahnya sudah tidak bisa terima," ucap dr. Zaidul Akbar.
Sebab, lanjut dr. Zaidul Akbar, berbicara tentang rokok sama halnya berbicara tentang tekad.
"Kalau mau tetap merokok ya merokok lah, kalau mau tinggalin ya tinggalin," tutup dr. Zaidul Akbar. (Retno Tri Wulandari/Portal Jember)