Misteri Buah Khuldi, Begini Penjelasan Buya Syakur

16 Juli 2022, 13:10 WIB
Kh Buya Syakur Yasin MA. /Penjelasan tentang Misteri buah khuldi /Hendra/Tangkap Layar Youtube

JURNAL SINJAI – Buya Syakur Yasin merupakan seorang cendekiawan muslim yang tinggal di Indramayu, Jawa Barat. Orang-orang di sekitarnya biasa memanggil beliau dengan sebutan ‘Pak Kiayi’ atau ‘Buya Syakur’.

Nama lengkapnya K.H. Abdul Syakur Yasin, ia merupakan pemilik Pondok Pesantren Cadangpinggan yang menyediakan kajian untuk masyarakat umum.

Buya Syakur tumbuh di lingkungan pesantren. Ia mulai mendalami agama Islam sejak kecil. Ia belajar agama di pondok pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon selama kurang lebih 12 tahun.

Baca Juga: Kenapa Nabi Muhammad Saw Terima Wahyu di Gua Hira dan Sedang Berpuasa? Begini Penjelasan Buya Syakur

Setelah menyelesaikan pendidikan di Babakan, Buya Syakur melanjutkan pendidikan ke Timur Tengah dan Eropa.

Melanjutkan pendidikan ke Irak pada tahun 1971, mendalami ilmu Al-Qur’an di Libya pada tahun 1977, menyelesaikan sastra Arab pada tahun 1979, menyelesaikan Sastra Linguistik di Tunisia pada tahun 1981, menyelesaikan Ilmu metodologi di London pada tahun 1985.

Dikutip dari laman umma.id, Buya Syakur pernah diangkat menjadi ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Syiria saat menempuh pendidikan di Irak.

Setelah kurang lebih 20 tahun belajar di luar negeri, Buya Syakur kembali ke tanah air pada tahun 1991. Ia pulang ke Indonesia bersama Gus Dur, Quraish Shihab, Nurcholis Majid dan Alwi Shihab.

Baca Juga: Cara Ini Bikin Doa Mudah Dikabulkan, Malaikat Langsung Memohon Kepada Allah SWT Kata Buya Yahya

Buya Syakur kemudian membaktikan diri berdakwah di kampung halamannya, Indramayu. Dari kajiannya, banyak renungan tentang kehidupan.

Salah satunya kajian tentang misteri buah khuldi. Ia menjelaskan bahwa terlalu ditafsirkan secara tekstual sehingga seringkali dijelaskan tak masuk akal.

"Buah khuldi itu begini di tafsirnya saya baca, ada yang bilang buah khuldi seperti kurma, seperti anggur saya jamin begitu seorang istri buah khuldi suaminya kaya kurma langsung minta cerai," ujar Buya dalam kanal YouTube KH Buya Syakur MA.

Buah khuldi yang disebutkan sebagai penyebab Nabi Adam dan Siti Hawa diusir dari surga ini, kata Buya, harus dirasionalkan bahwa nama buah ini jangan kemudian samakan dengan buah seperti yang diketahui sehari-hari.

"Kemudian lagi masuk akal ngga kalau buah khuldi itu betul-betul buah mana ada buah bisa (bikin) kita lupa ingatan lupa segala-galanya surga yang penuh kenikmatan itu terlupakan karena gara-gara sepotong buah yang ngga ada artinya," terangnya.

Baca Juga: Doa untuk Pengantin Baru

Menurut Buya, yang dimaksud dengan buah khuldi ini mempunyai arti yang lebih besar karena tidak mungkin hanya karena buah membuat Nabi Adam melupakan larangan Allah SWT.

"Jadi pasti kita tergoda itu karena lebih hebat. Lalu apa buah khuldi itu, coba kita lihat ketika Nabi Adam dan Siti Hawa makan buah khuldi, setelah selesai begitu mau cari pakaiannya ngga ada," jelas Buya.

"Jadi dalam keadaan makan buah khuldi itu dalam keadaan telanjang bulat dong ?. Pertanyaannya saya perempuan telanjang laki telanjang makan apa ?," sambungnya.

Olehnya itu, Buya Syakur menyatakan bahwa substansi dari buah khuldi ini nyatanya seksualitas, hanya saja penekanan terhadap bahasa itu kemudian dihaluskan.

"Ini bahasa buah khuldi adalah seksualitas sebetulnya. Itu kalimat indah untuk mengungkapkan sesuatu yang kurang pantas diucapkannya," paparnya.

Baca Juga: Makanan Halal tapi Bisa Bikin Rezeki Seret Jika Terlalu Sering Dikonsumsi, Ini Contohnya Kata Buya Yahya

"Seperti kita belajar ilmu seksologi kita malu menyebutkan nama barang dalam bahasa kita terpaksa pinjam bahasa Inggris namanya penis," lanjut Buya. ***

Editor: Fadli

Tags

Terkini

Terpopuler