JURNAL SINJAI - Pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan memberikan saran agar bulu tangkis Indonesia kembali berjaya, seperti di masa-masa dulu.
Saran ini disampaikan Hendra/Ahsan saat tampil di talkshow Youtube miliki Helmy Yahya beberapa waktu yang lalu.
Saat itu, Hendra/Ahsan diberi pertanyaan oleh Helmy, Apa yang harus dilakukan agar bulu tangkis Indonesia kembali ke kejayaannya seperti di masa lalu.
Baca Juga: Profil Indah Cahya Sari Jamil, Atlet Bulu Tangkis Putri Juara Dunia Asal Kota Makassar
Ahsan menjawab pertama. Menurutnya, saat ini proses yang tengah dijalankan pengurus bulu tangkis Indonesia sudah berada di jalur yang tepat.
"Sekarang sih sudah berjalan benar. Fasilitas sudah ada, pertandingan sudah lancar," ucap Ahsan.
Nah, kata dia, sekarang kembali kepada atletnya. Apakah mereka ingin menjadi atlet juara dengan melakukan latihan yang disiplin dan membangun mentalitas juara.
Baca Juga: Profil Fajar Alfian, Atlet Bulu Tangkis Berbakat dengan Segudang Prestasi
Ahsan lalu menarik contoh di sektor ganda putra. Menurut dia, semua pasangan punya tujuan juara. Saat ini, mereka juga sudah memiliki "label" juara.
"Kita punya enam pasangan, sudah punya juara semua. Termasuk yang jarang terjadi. Biasanya yang top aja yang juara," ucap Ahsan.
Pasangan yang dimaksud Ahsan yakni Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Fajar Alfian/Rian Ardianto, dan Pramudya/Yeremia.
Baca Juga: Profil Chico Aura Dwi Wardoyo, Atlet Bulu Tangkis Indonesia Asal Jayapura
"Jadi kita bersaing di dalam sudah susah karena punya label juara semua," sebut Ahsan.
Hendra lalu menimpali bahwa pengurus harus selalu mempersiapkan regenerasi. Jangan sampai jarak antara junior ke senior terlalu jauh, atau bahkan terputus.
"Yang muda lebih disiapin, jadi nanti regenerasinya jangan sampai telat. Seperti tunggal putri telat regenerasinya, berat banget itu," ucap Hendra.
Baca Juga: Profil dan Prestasi Greysia Polii, Legenda Bulu Tangkis Indonesia
Di sektor tunggal putri memang sempat terjadi putus generasi. Saat ini atlet paling senior di sektor ini adalah Gregoria Mariska Tunjung yang baru berusia 23 tahun.
Begitupun di tunggal putra. Sektro ini sempat mengalami putus generasi.***