Peredaran Uang Tunai di Sulsel Capai Rp5,15 Triliun Selama Ramadan dan Idulfitri

- 6 Mei 2023, 22:20 WIB
Ilustrasi Uang Rupiah. Peredaran Uang Tunai Capai Rp5,15 Triliun Selama Ramadan dan Idulfitri
Ilustrasi Uang Rupiah. Peredaran Uang Tunai Capai Rp5,15 Triliun Selama Ramadan dan Idulfitri /Freepik.com/@skata

JURNAL SINJAI – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan mencatat peredaran uang tunai selama periode Ramadan dan Idulfitri 2023 tercatat sebesar Rp5,15 triliun.

Angka ini meningkat 3,67 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp5,04 triliun.

Kepala BI Sulsel, Causa Iman Karana mengatakan  peningkatan uang tunai yang keluar didominasi oleh penarikan yang dilakukan perbankan. Angkanya naik hingga 14,13 persen dibandingkan 2022.

Baca Juga: Pemerintah Akan Kenakan PPN 1,1 Persen untuk Pembelian Agunan, Berlaku Mulai 1 Mei 2023

"Outflow Uang Pecahan Besar (UPB) sejumlah Rp4,78 triliun yang meningkat 2,79 persen. Uang Pecahan Kecil (UPK) sebesar Rp367 miliar dengan peningkatan 16,57 persen dibandingkan periode Ramadan dan Idulfitri 2022," kata Cik sapaannya kepada media, Kamis, 4 Mei 2023.

Ia menjelaskan realisasi peredaran uang tunai selama Ramadan dan Idulfitri tahun 2023 yang sebesar Rp5,15 triliun tersebut mencapai 88,72 persen terhadap proyeksi sebelumnya, yakni Rp5,81 triliun.

Lebih jauh, Cik mengatakan aktivitas kas keliling dalam kota selama periode Ramadan dan Idulfitri 2023 bersama perbankan dilakukan melalui kegiatan SERAMBI (Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri) sebanyak 38 kali.

"Lokasi kas keliling dalam kegiatan SERAMBI di antaranya hadir di Pasar Tradisional, Mall, Pusat Kuliner Ramadan, dan Perkantoran Pemerintah TNI/Polri," jelasnya.

Baca Juga: Jelang Idul Fitri, Harga Pangan Pokok Secara Nasional Alami Fluktuasi, Cabai Rawit Merah Turun 35,30 Persen

Sebelumnya, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel Rudy Bambang Wijanarko memperkirakan kebutuhan uang tunai masyarakat sebesar Rp5,8 triliun atau naik sekitar 14 persen (yoy) dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp5,04 triliun.

"Besarnya penyediaan uang tunai tersebut sudah memperhitungkan banyak faktor, termasuk normalisasi aktivitas masyarakat pasca pencabutan PPKM, pemulihan aktivitas ekonomi masyarakat seiring pertumbuhan ekonomi, serta peningkatan mobilitas masyarakat pada momen mudik lebaran," ucap Rudy.

Layanan penukaran uang rupiah bagi masyarakat, kata dia, disediakan oleh BI Sulsel dengan bersinergi bersama perbankan melalui loket-loket penukaran di 112 kantor cabang bank yang tersebar di berbagai kabupaten/kota di Sulsel.

"BI Sulsel juga menyelenggarakan layanan kas keliling sebanyak 32 kali di 24 titik strategis, termasuk di pusat keramaian, pasar tradisional, dan instansi pemerintah. Hal ini bertujuan untuk memastikan jumlah penukar dan ketersediaan uang Rupiah," jelasnya.

BI Sulsel memaksimalkan pendistribusian uang ke seluruh wilayah Sulsel maupun Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua), termasuk melalui kas titipan, agar perbankan memiliki kecukupan persediaan uang tunai, baik secara jumlah maupun jenis pecahan.

Baca Juga: Konsumsi Diprediksi Meningkat Hingga 2,5 Persen, Pertamina Pastikan Pasokan LPG Jelang Lebaran

"BI Sulsel juga mewajibkan bank dan Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Rupiah (PJPUR) untuk menjaga ketersediaan uang dengan kualitas baik dan optimal termasuk pada Anjungan Tunai Mandiri (ATM), menyediakan layanan penukaran uang sehingga masyarakat dapat memperoleh pecahan uang sesuai dengan kebutuhan, serta memastikan seluruh kegiatan pengolahan uang sesuai dengan aspek K3," tuturnya.

Selain itu, dalam rangka mendukung digitalisasi di daerah, BI Sulsel juga terus mendorong masyarakat untuk melakukan transaksi pembayaran secara non-tunai, termasuk dengan menggunakan uang elektronik, digital banking, maupun QR Indonesia Standard (QRIS).

"Infrastruktur digital yang semakin berkembang dan diimbangi dengan kerangka aturan yang memadai telah menciptakan transaksi pembayaran non tunai yang cepat, murah, mudah, aman, dan handal sehingga mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi daerah," tukasnya.***

Editor: Wahyu S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x