Ketersediaan Pangan saat Ramadhan Jadi Penekanan Joko Widodo di Sidang Kabinet Paripurna

- 26 Februari 2024, 17:04 WIB
Presiden Jokowi memimpin SKP di Istana Negara, Jakarta, Senin 26 Februari 2024.
Presiden Jokowi memimpin SKP di Istana Negara, Jakarta, Senin 26 Februari 2024. /Foto: Humas Setkab/Rahmat

JURNAL SINJAI - Presiden Joko Widodo memimpin Sidang Kabinet Paripurna (SKP) di Istana Negara, Jakarta, Senin 26 Februari. Salah satu yang ia tekankan adalah kestabilan harga dan stok pangan saat Ramadhan.

"Dalam sidang kabinet paripurna hari ini ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan, yang pertama bulan Maret kita akan memasuki bulan Ramadan dan di bulan April kita akan merayakan Idulfitri 1445 H," ucap Presiden dikutip dari Satneg.

Presiden menginstruksikan seluruh kementerian dan lembaga terkait untuk menjaga persediaan pangan dan stabilitas harga bahan pokok. Sekaligus memastikan masyarakat dapat menjalankan ibadah dengan tenang dan khusyuk.

Baca Juga: French Open 2024: Tim Bulu Tangkis Indonesia Terbang Lebih Awal ke Prancis

"Saya minta utamanya menjaga persediaan pangan dan juga stabilitas harga pangan terutama bahan pokok, dan juga percepatan pembagian seluruh paket perlindungan sosial dan jaminan sosial," tuturnya.

Presiden menyoroti pentingnya kesiapan infrastruktur dan moda transportasi untuk mendukung tradisi mudik. “Saya kira ini setiap tahun kita selalu siapkan karena ini adalah event tahunan,” ujar dia.

Lebih lanjut, Kepala Negara menggarisbawahi pentingnya persiapan untuk RKP dan kebijakan fiskal tahun 2045 sebagai jembatan untuk menjaga kesinambungan pembangunan dan mengakomodasi program Presiden terpilih.

Baca Juga: Hari Terakhir Pendaftaran Prakerja Gelombang 63, Berikut Syaratnya

"Ini juga kita sambil menunggu hasil perhitungan resmi dari KPU maka RAPBN 2025 harus disiapkan dengan memperhatikan hasil pilpres karena menjalankan APBN--karena yang menjalankan APBN 2025 adalah Presiden terpilih," ucap Presiden.

Dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya memahami situasi dan risiko ketidakpastian ekonomi global. Presiden pun menyoroti perekonomian sejumlah negara yang sudah masuk ke dalam resesi.

"Sehingga antisipasi dalam menyusun target pertumbuhan juga harus mencerminkan kehati-hatian tapi optimisme dan kredibilitas juga tetap harus kita jaga. Lakukan penajaman fokus program pemerintah pusat dan daerah dengan menyiapkan kontinjensi plan jika terjadi gejolak dan krisis," ucapnya.

Baca Juga: Tips Olahraga Singkat Akhir Pekan untuk Menurunkan Berat Badan

Mengakhiri sambutannya, Presiden menegaskan bahwa kebijakan fiskal tahun 2025 harus terus mendukung berlanjutnya transformasi ekonomi yang telah dilakukan selama dekade terakhir. Presiden menyerukan kolaborasi semua pihak untuk memastikan efektivitas rencana dan kebijakan yang telah ditetapkan.

"Untuk postur makro fiskal dan pokok-pokok kebijakan fiskal tahun 2025 transformasi ekonomi harus --yang telah kita jalani selama 10 tahun terakhir--harus terus berlanjut sehingga kebijakan fiskal harus mendukung keberlanjutan transformasi ekonomi," tutur Presiden.***

Editor: Sri Astuti

Sumber: Setneg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah