Network
JURNAL SINJAI - Mimpi buruk Barcelona di Eropa masih membekas. Remontada memalukan dari Paris Saint-Germain di Liga Champions memupus harapan mereka untuk supremasi Eropa. Luka itu diperparah dengan kekalahan kontroversial di El Clasico, memperlemah cengkeraman mereka di mahkota La Liga.
Di Camp Nou, para pendukung Real Madrid berpakaian putih bersorak gembira atas gol penentu Jude Bellingham. Sementara itu, Blaugrana dilanda kekecewaan dan amarah. Gol hantu Lamine Yamal memicu protes keras dari klub, dengan presiden Joan Laporta bahkan mengancam tindakan hukum.
Namun, di tengah badai kontroversi, secercah harapan muncul. Pelatih kepala Xavi, yang sebelumnya mengumumkan pengunduran dirinya, tiba-tiba berubah pikiran dan akan tetap memimpin Barcelona untuk musim 2024-25.
Baca Juga: Prediksi Barcelona vs Valencia di La Liga Spanyol, Selasa, 30 April 2024
Juara bertahan La Liga ini menunjukkan performa terbaiknya di bawah Xavi, meski gagal di dua laga terakhir. Kemenangan kandang atas Mallorca, Getafe, dan Las Palmas, dengan tanpa kebobolan, menjadi hiburan bagi para penggemar.
Namun, kemenangan pada hari Senin melawan Valencia mungkin hanya menunda kenyataan pahit. Real Madrid, rival abadi mereka, kian kokoh di puncak klasemen dengan keunggulan 14 poin.
Valencia, yang bertandang ke Catalonia, juga mengalami nasib sial. Aspirasi akhir musim mereka pupus setelah kalah kandang dari Betis, yang diperkuat mantan pemain mereka. Kekalahan itu mengakhiri tiga pertandingan tak terkalahkan Valencia.
Meskipun demikian, Valencia masih memiliki peluang untuk meraih posisi kontinental. Finis di delapan besar akan menjadi pencapaian terbaik mereka sejak 2018-19.
Baca Juga: Prediksi Genoa vs Cagliari di Serie A Italia, Selasa, 30 April 2024
