Jelang Idul Fitri, Harga Pangan Pokok Secara Nasional Alami Fluktuasi, Cabai Rawit Merah Turun 35,30 Persen

18 April 2023, 18:48 WIB
Ilustrasi. Cabai rawit merah menjadi komoditas yang mengalami penurunan paling dalam selama Ramadan. /Faruq/Boltim News

JURNAL SINJAI – Harga pangan pokok secara rata-rata nasional di sepanjang bulan Ramadan menunjukkan fluktuasi yang cukup terkendali.

Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (BAPANAS), presentase kenaikan harga bahan pokok nasional berkisar di antara 0,05 persen hingga 1,25 persen jika dibandingkan dengan bulan lalu.

 

Bahkan harga cabai rawit merah tercatat sebagai komoditas dengan penurunan harga rerata yang paling tinggi secara nasional, yakni mencapai 35,30 persen, jika dibandingkan dengan bulan lalu.

Baca Juga: Konsumsi Diprediksi Meningkat Hingga 2,5 Persen, Pertamina Pastikan Pasokan LPG Jelang Lebaran Aman

Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) M. Afif Hasbullah mengatakan hal ini menunjukkan semua pihak, khususnya Pemerintah maupun pelaku usaha, berkomitmen menjaga agar harga pangan pokok untuk tetap kondusif melalui kelancaran dan ketersediaan pasokan di pasar dan menghindari adanya perilaku anti persaingan.

Sebagaimana diketahui, KPPU bertugas untuk memastikan persaingan usaha berjalan dengan baik guna berkontribusi dalam pengendalian inflasi. Khususnya pada momentum hari besar keagamaan yang seringkali memberikan tekanan pada harga berbagai pangan pokok.

 

Untuk mengantisipasi hal tersebut, KPPU bersama Pemerintah baik di tingkat pusat maupun wilayah aktif melakukan berbagai pengawasan di lapangan atas harga dan ketersediaan pangan pokok agar bebas dari tindakan anti persaingan. Bagi KPPU, kenaikan harga produk yang signifikan dapat menjadi sinyal adanya potensi perilaku anti persaingan.

Berdasarkan data yang diperoleh KPPU dari BAPANAS, di sepanjang bulan Ramadan ini atau hingga 16 April 2023, diketahui bahwa presentase kenaikan harga bahan pokok nasional berkisar di antara 0,05 persen hingga 1,25 persen jika dibandingkan dengan rerata harga bahan pokok bulan lalu dan bahkan terdapat komoditas yang turun cukup signifikan.

Baca Juga: Pertamina Proyeksikan Konsumsi Avtur Capai 4,1 Persen di Masa Mudik Lebaran 2023

"Untuk data per tanggal 16 April 2023, diketahui bahwa sebagian pangan pokok rerata harganya berada di bawah HET/HAP, yakni seperti beras premium, bawang merah, cabai merang keriting, gula pasir lokal, ayam, dan tepung terigu," ujar Afif.

 

"Sementara terdapat pangan pokok yang harga rata-ratanya di atas HET/HAP, seperti beras medium, kedelai, telur, daging sapi murni, telur ayam ras, minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah," lanjutnya.

Secara geografis, kata dia, wilayah dengan rerata harga pangan pokok tertinggi sebagian besar berada di wilayah Indonesia Timur dan di pulau Kalimantan (khususnya Kalimantan Utara dan Kalimantan Selatan).

"Dengan terjaganya fluktuasi harga bahan pokok nasional di bulan Ramadan ini, menunjukkan adanya kolaborasi positif maupun komitmen semua pihak, khususnya Pemerintah dan pelaku usaha, dalam menjaga kestabilan harga dan ketersediaan bahan pokok secara nasional," jelasnya.

Baca Juga: Konsumsi BBM di Sulawesi Diprediksi Naik di Momen Mudik Lebaran, Pertamina Pastikan Stok Aman

 

Ke depan, KPPU mendorong agar komitmen tersebut tetap terus ditunjukkan hingga pasca lebaran. "KPPU sendiri siap untuk terus membantu masyarakat dalam mengawasi agar pasar bahan pokok tetap senantiasa sehat dan jauh dari perilaku anti persaingan," pungkasnya.***

Editor: Wahyu S

Tags

Terkini

Terpopuler