JURNAL SINJAI – Ekonomi Sulawesi Selatan (Sulsel) tercatat mengalami pertumbuhan pada Triwulan IV 2022 sebesar 5,11% (yoy). Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,01% (yoy).
Direktur Bank Indonesia (BI) Sulsel M. Firdauz Muttaqin mengatakan sejalan dengan ekonomi nasional, kinerja perekonomian Sulsel melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,68% (yoy).
"Hal ini dipengaruhi oleh faktor high base effect seiring dengan normalisasi aktivitas masyarakat pada triwulan yang sama di tahun sebelumnya," kata Firdauz.
Baca Juga: Triwulan III 2022, Ekonomi Sulsel Tumbuh 5,67 Persen, Didorong Industri Pengolahan dan Perdagangan
Kendati demikian, kata dia, secara keseluruhan tahun 2022, ekonomi Sulsel tercatat tumbuh 5,09% (yoy). Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 4,64% (yoy).
Secara rinci, Firdauz menjelaskan dari sisi lapangan usaha (LU) utama, sumber pertumbuhan berasal dari LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (6,75%; yoy). Permintaan industri dan jasa penyediaan makanan-minuman yang meningkat menjadi insentif bagi peningkatan produksi pertanian, meskipun di tengah tantangan curah hujan yang tinggi.
Selain itu, LU Informasi dan Komunikasi tumbuh 5,94% (yoy) dan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sejalan dengan penguatan digitalisasi. Kinerja LU Pertambangan (4,69%; yoy) juga membaik setelah 3 (tiga) triwulan mengalami kontraksi seiring selesainya maintenance mesin produksi korporasi utama nickel matte.
Lebih lanjut, LU Konstruksi kembali tumbuh positif (2,73%; yoy) setelah terkontraksi pada triwulan sebelumnya didukung oleh berlanjutnya proyek infrastruktur pemerintah. Adapun LU Industri Pengolahan, LU Transportasi & Pergudangan, serta LU Penyediaan Akmamin masih melambat, sejalan dengan perlambatan Konsumsi Rumah Tangga (RT).
Sementara dari sisi pengeluaran, seluruh komponen ekonomi mengalami perlambatan, ternormalisasi dari pertumbuhan tinggi pada triwulan III 2022.