Tekanan Inflasi di Bulan April Masih Diprediksi Terjadi, TPID Sulsel Fokuskan Pengawasan di 3 Komoditas

- 9 April 2023, 23:23 WIB
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Causa Iman Karana
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Causa Iman Karana /BI Sulsel

JURNAL SINJAI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan mencatatkan inflasi gabungan 5 Kota IHK di Sulsel pada Maret 2023 sebesar 0,75% (mtm). Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan Nasional yang mengalami inflasi 0,18% (mtm). 

Secara tahunan, inflasi gabungan 5 kota IHK di Sulsel tercatat 5,86% (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya yang tercatat 5,65% (yoy), serta lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional (4,97%; yoy).

 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan Causa Iman Karana memperkirakan pada bulan April 2023, tekanan inflasi di Sulsel masih akan tetap terjadi.

Baca Juga: Hingga Pekan ke-2 Ramadan Penarikan Uang Capai Rp1,55 Triliun

"Kondisi tersebut sejalan dengan prediksi peningkatan permintaan masyarakat pada bulan Ramadan dan jelang HBKN Idul Fitri, khususnya terhadap komoditas bahan makanan, pakaian, dan transportasi," ujar Pak CIK sapaan  akrabnya.

Mengantisipasi risiko tekanan inflasi komoditas pangan pada momen Ramadan dan HBKN Idul Fitri, TPID Sulsel telah menyepakati langkah pengendalian inflasi yang lebih intensif, khususnya terhadap komoditas beras, cabai, dan perikanan.

Ia menjelaskan untuk komoditas beras, TPID Sulsel mengadakan pertemuan dengan pelaku usaha penggilingan untuk membuat komitmen penyerapan beras didukung oleh Pemda dan Satgas Pangan.

"Selain itu juga dilakukan upaya revitalisasi mesin penggiling, program mandiri benih, dan efisiensi rantai pasok," jelasnya.

Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Tarif Listrik Triwulan 2 Tidak Naik, Segini Tarif Listrik di Indonesia

Khusus komoditas cabai, TPID Sulsel melanjutkan gerakan pekarangan pangan lestari dan penanaman pangan secara mandiri.

Sementara untuk komoditas perikanan, TPID Sulsel mengoptimalkan cold storage maupun mobile cold storage untuk meningkatkan buffer stock lokal. Kebijakan penangkapan terukur yang mewajibkan landing hasil penangkapan ikan di pangkalan yang terpilih berpeluang untuk mendukung pasokan lokal.

"Kita juga mengoptimalkan Unit Pengolahan Ikan yang saat ini utilisasinya masih rendah dan mengelola ekspektasi masyarakat," ungkapnya.

Lebih jauh, ia mengatakan pengendalian inflasi pada momen Ramadan dan HBKN Idul Fitri juga akan didukung melalui penyelenggaraan pasar murah bersama OPD di tingkat Kabupaten/Kota secara massif dan terjadwal, pelaksanaan Kerjasama Antar Daerah (KAD) intra provinsi Sulsel, dan fasilitasi distribusi/subsidi ongkos angkut bahan pangan melalui penggunaan BTT pengendalian inflasi.

Sepanjang 2023, TPID Sulsel juga akan terus melakukan strategi 4K (ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif) di antaranya melalui program peningkatan produktivitas pertanian, penguatan kerjasama antar daerah (KAD), fasilitasi distribusi produsen ke konsumen melalui perluasan kerjasama distributor dengan toko ritel, dan edukasi belanja bijak kepada masyarakat.

Baca Juga: Arus Mudik Diprediksi Meningkat, Pasokan BBM Dijamin Aman

Pak CIK pun memprediksikan inflasi Sulsel pada akhir tahun 2023 diprakirakan lebih rendah dibandingkan 2022 dan berada dalam rentang sasaran inflasi nasional 3±1% (yoy).

"Prakiraan tersebut didukung oleh meningkatnya produksi pangan domestik, melandainya harga komoditas global yang mengurangi imported inflation, serta berbagai langkah dan kebijakan yang diambil oleh TPID Sulsel," imbuhnya.***

Editor: Wahyu S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah