Pabrik Bahan Peledak di Bontang Siap Diresmikan, Mampu Produksi 75 Ribu Ton Peledak Tiap Tahun

- 27 Februari 2024, 15:34 WIB
Pabrik PT Kaltim Amonium Nitrate (KAN) di Kota Bontang, Kalimantan Timur  pada malam hari
Pabrik PT Kaltim Amonium Nitrate (KAN) di Kota Bontang, Kalimantan Timur pada malam hari /ANTARA/HO-Kaltim

JURNAL SINJAI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan meresmikan pabrik bahan peledak milik PT Kaltim Amonium Nitrate (KAN) di Kota Bontang, Kalimantan Timur pada Kamis 29 Februari.

Dikutip dari ANTARA, pabrik milik PT KAN itu mampu memproduksi sekitar 75 ribu ton bahan peledak setiap tahunnya.

"Presiden Jokowi akan tiba di Bontang sekitar pukul 09.36 WITA dengan menggunakan helikopter dari Kota Samarinda, setelah sebelumnya meresmikan terminal Samarinda. Presiden langsung menuju lokasi pabrik," kata Komandan Komando Distrik Militer 0908 Bontang Letkol Inf Aryo Bagus Daryanto dikutip dari Antara.

Baca Juga: Dapat Mandat Selesaikan Masalah Mafia Tanah, AHY: Pemerintah Hadir Membela Rakyat Kecil

PT KAN menurut Aryo Bagus telah membangun pabrik bahan peledak yang modern dan ramah lingkungan. Pabrik itu pun diharap mampu mendukung kegiatan pertambangan di wilayah Kalimantan Timur.

Setelah meresmikan pabrik itu, Presiden Jokowi dijadwalkan makan siang di sebuah rumah makan di Bontang, sebelum melanjutkan perjalanan ke Penajam Paser Utara, lokasi Ibu Kota Negara (IKN) yang baru. Presiden kembali menggunakan helikopter dari Bandara PT Badak LNG.

PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) adalah perusahaan industri kimia yang berdiri sejak tahun 2003 sebagai hasil kerjasama antara PT Pupuk Kaltimantan Timur dan PT DAHANA.

Baca Juga: Marc Marquez Disebut Bukan Pembalap Terbaik di Atas Ducati GP23, Lantas Siapa?

Pabrik tersebut didukung teknologi tinggi yang aman dan ramah lingkungan dengan standar operasional pabrik kelas dunia berlisensi Sedin-Hallifeng.

Kehadiran pabrik amonium nitrat inilah yang diharapkan bisa mengurangi volume impor domestik dengan mengoptimalkan fungsi amonium nitrat di berbagai sektor. Tentunya, strategi ini juga sejalan dengan target pemerintah untuk membangun Indonesia yang lebih mandiri energi dan industrinya.

Halaman:

Editor: Sri Astuti

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah