Banjir Wajo Sebabkan Kesulitan Air Bersih, Water Treatment dan Dapur Umum Diterjunkan

- 4 Mei 2024, 21:45 WIB
Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin bersama warga korban banjir di Kabupaten Wajo
Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin bersama warga korban banjir di Kabupaten Wajo /sulselprov.go.id

JURNAL SINJAI - Banjir bandang yang melanda Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dini hari (3/5) mengakibatkan 12.000 warga terdampak. Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin, turun langsung ke lokasi untuk menyerahkan bantuan beras dan air minum kepada warga yang membutuhkan.

Melihat kondisi yang memprihatinkan, Bahtiar mengambil langkah strategis dengan berkoordinasi dengan Kapolda untuk memindahkan satu unit water treatment dan dapur umum dari Kota Belopa (Luwu) ke Siwa (Wajo). Hal ini dilakukan sebagai respons cepat terhadap kebutuhan mendesak warga yang terdampak banjir, terutama terkait dengan kesulitan mendapatkan air bersih.

Pemindahan water treatment dan dapur umum ini diharapkan dapat membantu meringankan beban warga yang terdampak banjir. Selain itu, Bahtiar juga menginstruksikan kepada pihak terkait untuk segera melakukan pendataan dan penyaluran bantuan kepada warga yang terdampak.

"Memang masyarakat di sini kesulitan air bersih. Saya berterima kasih pada Kapolda karena dalam waktu sesingkat-singkatnya ini, ada alat yang dimiliki Kapolda," ujarnya saat dirinya bersama Kapolda Sulsel dan Pj Bupati Wajo, mengunjungi wilayah tersebut pada Sabtu sore.

Baca Juga: Banjir Terjang Kabupaten Wajo, 12 Ribu Warga Terdampak

Siti Rahmawaty, seorang warga yang terdampak, langsung menemui Bahtiar Baharuddin untuk berbagi kisahnya.

"Om saya pergi melihat sawah, kemungkinan tiba-tiba air datang dan membawanya pergi. Tim SAR masih mencari, dan yang kami temukan hanya topinya," ujar Siti dengan mata berkaca-kaca.

Bahtiar kemudian memberikan dukungan kepada Siti dan berharap agar keluarganya dapat segera ditemukan. Tim berusaha semaksimal mungkin untuk menemukan warga yang hilang.

Kebutuhan mendesak akan air bersih dan beras menjadi permintaan Siti Rahmawaty.

"Air bersih sangat kami butuhkan, bahkan air mineral dalam gelas pun sulit didapatkan. Beras juga penting, meskipun kami masih bisa memakan pepaya. Yang terpenting adalah makanan untuk anak-anak," imbuhnya, mengungkapkan kebutuhan dasar yang menjadi prioritas dan perlu diperhatikan.

Di tengah kesulitan, Posko Terpadu Bencana Banjir didirikan memberikan pertolongan kepada mereka yang terluka. Seperti seorang ibu yang digendong polisi karena luka di kakinya.

Baca Juga: Pemerintah Akselerasi Sertifikasi Halal Produk Makanan dan Minuman di 3.000 Desa Wisata

Posko ini juga berfungsi sebagai puskesmas darurat, karena bangunan Puskesmas terendam. Hari ini tim terpadu telah melayani 35 korban banjir, dengan berbagai keluhan seperti nyeri dan gatal-gatal akibat lumpur.

"Kami telah memindahkan layanan dasar puskesmas ke sini karena puskesmas masih terendam dan siap merujuk pasien ke rumah sakit jika diperlukan," jelas Kepala Puskesmas Pitumpanua Dr Susanny Said.***

Editor: Wahyudi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah