Petani Bone Utara Terancam Gagal Panen Akibat Banjir, Ribuan Hektare Sawah Terendam

- 10 Mei 2024, 20:04 WIB
Ilustrasi sawah terendam banjir
Ilustrasi sawah terendam banjir /

JURNAL SINJAI - Banjir yang melanda wilayah Bone Utara, Sulawesi Selatan, sejak beberapa pekan terakhir, membawa ancaman serius bagi para petani di kawasan tersebut. Ribuan hektare sawah yang siap panen terendam air, berpotensi menyebabkan gagal panen dan kerugian besar bagi para petani.

Salah satu daerah yang terdampak parah adalah Kecamatan Dua Boccoe. Menurut Camat Dua Boccoe, Amirat Amier, sekitar 1.000 hektare sawah di wilayahnya masih terendam banjir hingga Jumat (10/5/2024). Kondisi ini dikhawatirkan akan berakibat pada gagal panen, terutama bagi padi yang sudah memasuki masa panen.

"Dimana 500 Hektare di antaranya telah dilaporkan puso. Padahal kurang dari 10 hari padi-padi ini dipanen. Luar biasa kerugian,l petani karena satu Hektare itu diperkirakan bisa sampai 7 ton panen, dikali 500 Hektare (3500 ton), segitu kerugiannya. Ditambah masyarakat Dua Boccoe mayoritas pendapatannya hanya mengandalkan padi, " ujarnya dikutip dari rri.co.id, Jumat (10/5/2024).

Baca Juga: Kabupaten Takalar Juara Umum MTQ Sulsel 2024, Tiap Juara 1 Dapat Hadiah Rp30 Juta

Ia mengungkapkan banjir yang terjadi merupakan rutinitas tahunan, yang mana ini kerap diperparah dengan banjir kiriman dari Kabupaten Sidrap dan Soppeng.

Ditambah belum ada upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bone dalam melindungi kawasan-kawasan produktif ini lantaran skala banjir yang cukup masif.

“Di sini tidak ada bendungan, kemudian petani rata-rata punya sawah yang sangat luas,” pungkasnya.

Amirat Amier berharap Pemkab Bone melakukan pengerukan di kawasan tersebut, khususnya di aliran sungai di wilayah Pallime, Kecamatan Cenrana sampai ke wilayah Kabupaten Wajo.

“Kalau ada ini kita yakin bisa teratasi,” jelasnya.

Halaman:

Editor: Wahyudi

Sumber: rri.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah