Network
JURNAL SINJAI - Valentino Rossi menjadi ikon balapan paling bergengsi di dunia, MotoGP. Bukan hanya karena kepribadiannya, tapi juga prestasinya dalam olahraga itu.
Lelucon dan sandiwara menjadi bagian dari kepribadian yang bertalian erat selama masa kejayaannya di MotoGP. Hal-hal tersebut terlihat jelas pada selebrasi-selebrasi ikonik yang ia lakukan.
Dari selebrasi boneka tiup hingga bowling, dari berpakaian seperti Robin Hood hingga muncul di port-a-loo, menjadi bukti bahwa Valentino Rossi sangat imajinatif dan memikirkan segalanya sebelum balapan.
Baca Juga: MotoGP: Ducati Khawatir Honda Bisa Rebut Gigi Dall’Igna dengan Tawaran Uang Besar
“Lelucon, sandiwara, selalu merupakan hal yang konyol, tapi tidak sepenuhnya demikian,” jelas Uccio Salucci, sahabat karib Valentino Rossi kepada Sky, seperti dikutip dari Crash.
“Hal-hal itu membantu Vale (Valentino Rossi) lebih rileks, karena mari kita ingat bahwa dia masih sangat muda ketika mulai memenangkan Kejuaraan Dunia pertama," sambung Uccio.
Uccio bercerita, awal karier Valentino Rossi di kelas 500 dan MotoGP sangat berat. Kondisi itu semakin sukar ketika popularitasnya menanjak naik, bahkan ketika umurnya masih 22-23 tahun
Baca Juga: Casey Stoner Minta Penggunaan Teknologi di Motor MotoGP Dikurangi: Mengendarai Adalah Sebuah Seni
"Oleh karen itu ia membawa atmosfer Tavullia ke sirkuit, memberinya rasa tenang seperti di rumah sendiri," sambung Uccio.
