BI Sulsel Prediksi Kebutuhan Uang Tunai Naik 14 Persen Selama Ramadan dan Idul Fitri Tahun 2023

- 27 Maret 2023, 16:27 WIB
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan perkiraan kebutuhan uang tunai meningkat di periode Ramadan tahun ini
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan perkiraan kebutuhan uang tunai meningkat di periode Ramadan tahun ini /BI Sulsel

JURNAL SINJAI – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan (BI Sulsel) menyiapkan dan menjamin kecukupan uang tunai yang dibutuhkan masyarakat selama Bulan Ramadan dan Idul Fitri 1444 H.

BI Sulsel memperkirakan kebutuhan uang tunai masyarakat sebesar Rp5,8 triliun atau naik sekitar 14 persen (yoy) dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp5,04 triliun.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

 

Deputi Kepala Perwakilan BI Sulsel Rudy Bambang Wijanarko mengatakan besarnya penyediaan uang tunai tersebut sudah memperhitungkan banyak faktor.

Baca Juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan Siapkan Uang Tunai Rp4 Triliun

"Termasuk normalisasi aktivitas masyarakat pasca pencabutan PPKM, pemulihan aktivitas ekonomi masyarakat seiring pertumbuhan ekonomi, serta peningkatan mobilitas masyarakat pada momen mudik lebaran," ujar Rudy, Senin, 27 Maret 2023.

BI Sulsel bersinergi dengan perbankan membuka layanan penukaran uang rupiah bagi masyarakat melalui loket-loket penukaran di 112 kantor cabang bank yang tersebar di berbagai kabupaten/kota di Sulsel.

Selain itu, BI Sulsel juga menyelenggarakan layanan kas keliling sebanyak 32 kali di 24 titik strategis, termasuk di pusat keramaian, pasar tradisional, dan instansi pemerintah. Pendaftaran dan antrian penukaran uang pada layanan kas keliling dilakukan melalui tautan https://pintar.bi.go.id.

Hal ini bertujuan untuk memastikan jumlah penukar dan ketersediaan uang Rupiah. Informasi mengenai jadwal dan lokasi penukaran uang di Sulsel dapat dilihat melalui akun Instagram Kantor Perwakilan BI Sulsel dan Instagram CBP Rupiah Sulsel.

Baca Juga: Pemerintah dan Bank Indonesia Resmi Luncurkan 7 Uang Baru 2022

Rudy menuturkan BI Sulsel memaksimalkan pendistribusian uang ke seluruh wilayah Sulsel maupun Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua), termasuk melalui kas titipan, agar perbankan memiliki kecukupan persediaan uang tunai, baik secara jumlah maupun jenis pecahan.

"BI Sulsel juga mewajibkan bank dan Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Rupiah (PJPUR) untuk menjaga ketersediaan uang dengan kualitas baik dan optimal termasuk pada Anjungan Tunai Mandiri (ATM), menyediakan layanan penukaran uang sehingga masyarakat dapat memperoleh pecahan uang sesuai dengan kebutuhan, serta memastikan seluruh kegiatan pengolahan uang sesuai dengan aspek K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)," jelasnya.

Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam melakukan transaksi pembayaran, BI Sulsel meminta masyarakat untuk selalu mewaspadai risiko uang palsu dengan mengenali ciri-ciri keaslian uang rupiah melalui metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang). Penukaran uang masyarakat hendaknya dilakukan di tempat-tempat yang resmi. Bank Indonesia juga terus melakukan edukasi dan sosialisasi Cinta Bangga dan Paham (CBP) Rupiah kepada seluruh masyarakat.

Dalam rangka mendukung digitalisasi di daerah, BI Sulsel juga terus mendorong masyarakat untuk melakukan transaksi pembayaran secara non-tunai, termasuk dengan menggunakan uang elektronik, digital banking, maupun QR Indonesia Standard (QRIS).

Baca Juga: Info Beasiswa Terbaru: Beasiswa Bank Indonesia, Segera Cek Ketentuan dan Link Pendaftaran

Infrastruktur digital yang semakin berkembang dan diimbangi dengan kerangka aturan yang memadai telah menciptakan transaksi pembayaran non tunai yang cepat, murah, mudah, aman, dan handal sehingga mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi daerah.***

Editor: Wahyu S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x