Untuk Apa Allah Perintahkan Sholat, Berikut Tanggapan Buya Syakur dari Aspek Refleksiologi 

16 Juli 2022, 21:44 WIB
KH Buya Syakur Yasin saat menjelaskan makna Sholat /Tangkapan layar/Dipo Sasono/YouTube KH Buya Syakur Yasin MA

JURNAL SINJAI – Buya Syakur Yasin merupakan seorang cendekiawan muslim yang tinggal di Indramayu, Jawa Barat. Orang-orang di sekitarnya biasa memanggil beliau dengan sebutan ‘Pak Kiayi’ atau ‘Buya Syakur’. 

Nama lengkapnya K.H. Abdul Syakur Yasin, ia merupakan pemilik Pondok Pesantren Cadangpinggan yang menyediakan kajian untuk masyarakat umum.

Buya Syakur tumbuh di lingkungan pesantren. Ia mulai mendalami agama Islam sejak kecil. Ia belajar agama di pondok pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon selama kurang lebih 12 tahun.

Baca Juga: Misteri Buah Khuldi, Begini Penjelasan Buya Syakur

Setelah menyelesaikan pendidikan di Babakan, Buya Syakur melanjutkan pendidikan ke Timur Tengah dan Eropa.

Melanjutkan pendidikan ke Irak pada tahun 1971, mendalami ilmu Al-Qur’an di Libya pada tahun 1977, menyelesaikan sastra Arab pada tahun 1979, menyelesaikan Sastra Linguistik di Tunisia pada tahun 1981, menyelesaikan Ilmu metodologi di London pada tahun 1985.

Dikutip dari laman umma.id, Buya Syakur pernah diangkat menjadi ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Syiria saat menempuh pendidikan di Irak.

Setelah kurang lebih 20 tahun belajar di luar negeri, Buya Syakur kembali ke tanah air pada tahun 1991. Ia pulang ke Indonesia bersama Gus Dur, Quraish Shihab, Nurcholis Majid dan Alwi Shihab.

Baca Juga: Kenapa Nabi Muhammad Saw Terima Wahyu di Gua Hira dan Sedang Berpuasa? Begini Penjelasan Buya Syakur

Buya Syakur kemudian membaktikan diri berdakwah di kampung halamannya, Indramayu. Dari kajiannya, banyak renungan tentang kehidupan.

Salah satu kajiannya tentang untuk apa Allah perintahkan umatnya Sholat. Buya Syakur menjelaskan bahwa ia pernah mempelajari konsep refleksiologi dan hubungannya dengan gerakan sholat.

"Kenapa Allah menyuruh kita sholat?. Tahun 1991 saya masuk di tokoh buku Gramedia di Salembang, saya biasa kalau ke kota itu selalu tidak pernah lupa mampir ke toko buku, jdisitu saya melihat ada gambar telapak kaki," ujar Buya dalam kanal YouTube KH Buya Syakur MA.

Dalam konsep refleksiologi, Buya menguraikan bahwa semua saraf manusia punya hubungannya di satu titik yaitu telapak kaki.

Baca Juga: Makanan Halal tapi Bisa Bikin Rezeki Seret Jika Terlalu Sering Dikonsumsi, Ini Contohnya Kata Buya Yahya

"Saya buka buku itu tentang refleksioloji, Ternyata dari buku itu bahwa semua jaringan saraf yang ada dalam tubuh kita telinga, mata, hidung, ginjal, paru-paru itu semuanya berujung pada telapak kaki," urai Buya.

Setelah mempelajari, ia mengatakan telah melakukan praktek kepada santrinya dengan memastikan gerakan sholat mampu merefleksikan kesehatan manusia.

"Saya pelajari dan saya praktekkan ke anak-anak santri pakai pentol korek kayu yang dihalusin ujungnya dipencet, tahan di bagian jempol kanan ditekuk di jempol kiri. Kemudian perut itu di kekosongan kami," tutur dia.

"Yuk kita perhatikan ketika kita ini duduk sholat apa yang terjadi?, Kaki kiri diselapin ke kanan, jempolnya ditekuk ngga? Pinggangnya ketarik ngga? Itu namanya urat-urat kita refleksi itu dari sisi kesehatan," sambungnya.

Baca Juga: Bolehkah dalam Islam Memajang Foto di Bagian Rumah? Ustadz Abdul Somad Menjawab

Tak hanya dari aspek reaksiologi, Buya menuturkan bahwa sisi lain dari perintah sholat ini juga meleburkan perbedaan status dan membangun keakraban.

"Juga untuk membuat keakraban masyarakat, ibu-ibu mau kumpul sama ibu haji yang lainnya meriang-meriang. Bapak-bapak yang tidak pernah pesantren kumpul sama ulama-ulama merinding ngga?. Rakyat biasa kumpul sama bupati, Sekda meriang," ucapnya lagi.

"Ini sholat membangun satu kerukunan berwarganegara satu hari kumpul di masjid lima kali, rapat seminggu sekali dan rapat setahun dua kali. Kenapa membuat kerukunan karena Masjid ini merubah jiwa kita ketika kita masuk masjid siapapun katakan orang kaya ketika masuk masjid dia lupa jadi orang kaya," lanjut Buya. ***

 

 

Editor: Fadli

Sumber: YouTube KH Buya Syakur MA

Tags

Terkini

Terpopuler