Pahami Berbagai Jenis Penyakit Autoimun dan Gejalanya

- 31 Januari 2024, 12:57 WIB
Ilustrasi menderita penyakit autoimun.
Ilustrasi menderita penyakit autoimun. /

JURNAL SINJAI - Tubuh memiliki sistem imun melindungi dari berbagai penyebab penyakit. Namun, ternyata sistem imun ini juga bisa menyerang tubuh sendiri.

Saat kondisi ini, seseorang menderita penyakit autoimun. Tahukah? jika penyakit ini memiliki banyak jenis dengan berbagai gejala yang berbeda saat menyerang.

Berikut ini beberapa jenis penyakit autoimun dan gejalanya yang harus diketahui:

Baca Juga: Ini Langkah Menurunkan Demam Tanpa Harus Minum Obat

1. Multiple Sclerosis
Gangguan ini menyebabkan kerusakan pada selubung mielin, lapisan pelindung yang mengelilingi sel saraf pada sistem pusat saraf.

Kerusakan yang terjadi dapat memperlambat kecepatan pengiriman pesan dari otak dan sumsum tulang belakang dari dan ke seluruh tubuh.

Gejala yang terjadi akibat gangguan ini dapat menyebabkan mati rasa, kelemahan, gangguan keseimbangan, hingga sulit untuk berjalan.

Baca Juga: Jangan Langsung Dibuang, Ketahui Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan

Jika gangguan ini terus dibiarkan, pengidapnya memiliki kemungkinan untuk menggunakan bantuan untuk berjalan puluhan tahun dari awal penyakit ini terjadi.

2. Lupus Eritematosus Sistemik (SLE)
Gangguan ini merupakan penyakit inflamasi yang disebabkan autoimun kronis. Lupus dapat menyebabkan masalah pada banyak bagian tubuh, seperti kulit, sendi, darah, jantung, paru, dan lainnya.

Pengobatan dari penyakit ini sebaiknya dilakukan secara dini untuk meminimalisir kematian.

Beberapa gejala yang bisa disebabkan oleh Lupus, antara lain nyeri sendi, ruam, sensitif terhadap sinar matahari, hingga mengalami penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas. Jika mengalami gejala tersebut, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan.

Baca Juga: Cek Faktanya, Tidur Pagi untuk Ibu Hamil Berbahaya?

3. Penyakit Addison
Gangguan ini dapat memengaruhi kelenjar adrenal, bagian tubuh yang menghasilkan hormon kortisol dan aldosteron bahkan hormon androgen.

Saat hormon kortisol diproduksi terlalu sedikit, cara tubuh dalam mengolah dan menyimpan karbohidrat dan glukosa dapat terpengaruh.

Kekurangan aldosteron dapat menyebabkan tubuh kehilangan natrium dan kelebihan kalium dalam aliran darah.

Baca Juga: Manfaat Rutin Minum Air Rebusan Nanas Bisa Meningkatkan Keseburan, Dapatkan 8 Khasiat Lainnya

Seseorang yang mengidap gangguan ini dapat merasakan gejala berupa kelemahan, kelelahan, penurunan berat badan, hingga gula darah yang rendah.

Saat masalah ini sudah parah, gejala yang ditimbulkan berupa nyeri pada punggung bagian bawah, sakit perut yang parah, tekanan darah yang sangat rendah, hingga penurunan kesadaran.

4. Grave’s Disease
Penyakit autoimun ini dapat menyerang kelenjar tiroid di leher, sehingga produksi hormon terjadi berlebihan. Hormon tiroid sendiri berguna dalam mengatur penggunaan energi tubuh atau metabolisme.

Baca Juga: Madu Dapat Meningkatkan Kesuburan Pria dan Wanita?

Saat hormon ini diproduksi secara berlebihan, seseorang dapat mengalami gejala berupa detak jantung yang cepat, intoleransi terhadap panas, hingga penurunan berat badan.

Bahkan, salah satu gejala yang paling terlihat dari penyakit autoimun ini adalah exophthalmos, atau mata yang menonjol.

5. Rematik
Rematik, atau rheumatoid arthritis, adalah penyakit autoimun yang menyerang persendian sendiri.

Peradangan kronis dan rasa nyeri pada sendi yang terserang bisa dirasakan. Bahkan, gejalanya dapat bertambah parah dari waktu ke waktu.

Baca Juga: Merasa Bermimpi Tapi Tidak Jelas, Simak Penjelasan dan Penyebabnya Berikut Ini

Bukan hanya rasa sakit pada sendi, seseorang juga bisa mengalami tubuh yang mudah kelelahan, lesu dan lemas, mengalami demam tanpa sebab, serta berat badan yang menurun. Pengobatan segera perlu dilakukan agar masalah ini tidak bertambah parah.***

Editor: Sri Astuti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x