Pemkot Makassar Alokasikan Rp139 Miliar Anggaran untuk Pemasangan 500 Panel Surya

21 Maret 2024, 12:04 WIB
Ilustrasi. Pemkot Makassar Alokasikan Rp139 Miliar Anggaran untuk Pemasangan 500 Panel Surya /freepik

JURNAL SINJAI - Pemerintah Kota Makassar menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan kota rendah karbon dengan mengalokasikan anggaran Rp139 miliar untuk pemasangan panel surya di seluruh SD, SMP, dan kantor kelurahan dan kecamatan.

Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari program "low carbon" yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon di kota.

500 titik akan dipasangi panel surya dengan anggaran Rp278 juta per titik. Danny Pomanto, sapaan akrab Ramdhan Pomanto, optimis bahwa program ini akan membawa manfaat besar bagi kota Makassar.

Baca Juga: Suara Partai Tak Tembus 4 Persen, PPP Siap Menggugat KPU RI

“Anggaran untuk pemasangan dalam satu titik itu Rp278 juta dan jika dikalikan 500 itu nilainya sekitar Rp139 miliaran. Biasanya itu kalau beli banyak murah," katanya.

Danny saat memaparkan beberapa program rendah karbon kepada perwakilan USAID Clean Cities Blue Ocea mengatakan, sudah banyak program Pemkot Makassar untuk mendukung kota dengan rendah karbon itu.

Ia menyebutkan baru-baru ini pihaknya meminta seluruh camat agar memasukkan data potensi retribusi sampah di wilayah masing-masing.

Ia menyatakan ingin menata ulang manajemen persampahan Kota Makassar. Retribusi sampah untuk kategori bisnis dan industri harus mendapat intervensi karena potensi cukup besar dibandingkan dengan sampah kategori rumah tangga.

Baca Juga: Kabar Gembira! Pemprov Sulsel Terima 12.662 Kuota ASN dan PPPK 2024

Selain itu, transportasi publik listrik dan ramah lingkungan Commuter Metromoda (Co’mo). Tim sedang mempersiapkan Co’mo dengan mesin dan desain yang lebih baik daripada sebelumnya.

Ia menyebut unik karena baterai Co’mo sudah menggunakan sumber dua panel surya sehingga mampu mengisi daya secara mandiri, tanpa listrik PLN.

Ia juga mengatakan tentang program Pemkot Makassar berupa Lorong Wisata (Longwis).

"Saya buat program Lorong Wisata. Dari 8 ribu lorong di Makassar kini sudah ada 2.500 Lorong Wisata kita buat," katanya.

Wali Kota Makassar dua periode itu, mengaku dalam Longwis ada program bank sampah yang secara keseluruhan ada 21 konten, termasuk pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Baca Juga: Kuota Terbatas! Begini Cara Daftar Program Mudik Gratis ke Palopo dan Bulukumba yang Digelar SPJM

Oleh karena itu, dia mengajak semua elemen masyarakat bersatu menyadarkan lainnya agar membuang sampah di tempat yang telah disediakan dan berani memilah sampah untuk diolah.

Dia berharap, kerja sama dengan USAID terus berlanjut demi mewujudkan Makassar yang bersih dan kota rendah karbon pada masa mendatang.

"Kita bersyukur USAID selalu men-support Pemkot Makassar. Apa yang saya bangun, seperti menata kembali sistem retribusi persampahan, sistem collecting yang disempurnakan, kesadaran masyarakat yang perlu ditingkatkan. Itu semua menjadi doa yang terjawab atas kolaborasi dengan USAID ini," ucapnya.***

Editor: Wahyu S

Sumber: ANTARA

Terkini

Terpopuler