Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan Jatuh pada Selasa 12 Maret

- 10 Maret 2024, 23:22 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil mengumumkan penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah
Menteri Agama Yaqut Cholil mengumumkan penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah /Foto : Youtube @ live TVone /

JURNAL SINJAI - Kementerian Agama menggelar Sidang Isbat (Penetapan) Awal Ramadan 1445 Hijriyah di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama Jakarta, Minggu 10 Maret 2024. 

Sidang yang diikuti perwakilan ormas Islam, perwakilan duta besar negara sahabat, serta jajaran Kemenag ini diawali dengan Seminar Posisi Hilal yang disampaikan  anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag H. Cecep Nurwendaya, M.Si. 

Dalam paparannya, Cecep mengungkapkan, secara astronomis, posisi hilal di Indonesia pada saat Maghrib di tanggal 10 Maret 2024 atau 29 Syakban 1445 H  masih berada di bawah kriteria baru MABIMS (Menteri Agama Brunei Indonesia Malaysia Singapura), yang ditetapkan pada 2021, sehingga kemungkinan tidak dapat teramati. 

Baca Juga: Pilot Batik Air yang Tidur Saat Menerbangkan Pesawat Dibebastugaskan

"Di seluruh  wilayah Indonesia, posisi hilal pada 29 Sya'ban 1445 H sudah berada di atas ufuk. Namun demikian, masih berada di bawah kriteria imkanur rukyat MABIMS," ungkap Cecep 

Kriteria baru MABIMS menetapkan bahwa secara astronomis, hilal dapat teramati jika bulan memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat. Sementara menurut Cecep, pada saat Magrib 10 Maret 2024, tinggi hilal di seluruh wilayah Indonesia berada antara: - 0° 20‘ 01“ (-0,33°)  s.d. 0° 50‘ 01“ (0,83°) dan  elongasi  antara: 2° 15‘ 53“ (2,26°)  s.d. 2° 35‘ 15“ (2,59°). 

"Bila melihat angka tersebut, hilal menjelang awal  Ramadan 1445 H pada hari rukyat ini secara teoritis dapat diprediksi tidak akan terukyat, karena posisinya berada di bawah kriteria Imkan Rukyat tersebut," jelas Cecep. 

Baca Juga: Daftar 50 Caleg Terpilih DPRD Kota Makassar Berdasarkan Rekapitulasi Suara Pemilu 2024

Maka, lanjut Cecep, jika data tersebut dikaitkan dengan potensi rukyatul hilal, secara astronomis atau hisab, dimungkinkan awal bulan Ramadan jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024. 

Hasil hisab ini, lanjut cecep selanjutnya akan dikonfirmasi melalui pengamatan hilal (rukyatulhilal). 

"Rukyatulhilal itu sifatnya konfirmasi. Jika nanti ada yang bisa mengamati hilal, maka Ramadan jatuh esok hari. Tapi bila tidak bisa teramati, maka bulan Syakban digenapkan menjadi 30 hari, sehingga1 Ramadan jatuh pada 12 Maret 2024," ujar Cecep. 

Baca Juga: Penanaman 2 Juta Bibit Pohon Nangka Madu Digalakkan di Sulsel, Rupanya Ini Maksudnya

Hari ini, Kemenag  menggelar pemantauan hilal (rukyatulhilal) awal Ramadan di 134 titik di seluruh Indonesia. Rukyatulhilal dilaksanakan Kanwil Kementerian Agama dan Kemenag Kabupaten/Kota, bekerja sama dengan Pengadilan Agama, Ormas Islam serta instansi lain di daerah setempat. 

Sidang Isbat penentuan awal Ramadan 1445 H dilakukan dengan mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis atau hisab, serta hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan hilal.***

Editor: Sri Astuti

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah