BBM Naik, Inflasi di Sulsel Capai 1,12 Persen di Bulan September 2022

- 6 Oktober 2022, 06:55 WIB
Ilustrasi. Kenaikan harga BBM membuat angka Inflasi di Sulsel mencapai 1,12 Persen
Ilustrasi. Kenaikan harga BBM membuat angka Inflasi di Sulsel mencapai 1,12 Persen /Pixabay/



JURNAL SINJAI – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) membuat angka inflasi di Sulawesi Selatan (Sulsel) mencapai sebesar 1,12 persen (mtm) pada September 2022.

Kendati demikian angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan nasional yang tercatat mengalami inflasi sebesar 1,17 persen (mtm).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel, Causa Iman Karana mengatakan dari 5 kota IHK (Bulukumba, Makassar, Palopo, Pare-pare, dan Watampone) di Sulsel, Kota Palopo merupakan daerah yang mengalami inflasi bulanan tertinggi sebesar 1,74 persen (mtm), sedangkan inflasi bulanan terendah dialami oleh Kota Watampone sebesar 0,92 persen (mtm).

Baca Juga: Suku Bunga Acuan Jadi 4,25 Persen, Pengusaha Mengaku Dilema 

"Secara tahun kalender, inflasi Sulawesi Selatan tercatat sebesar 4,95 persen (ytd), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 3,79 persen (ytd). Sementara itu, inflasi tahunan Sulawesi Selatan tercatat sebesar 6,35 persen (yoy)," ujar Pak CIK sapaan akrabnya, kemarin.

Pak CIK menjelaskan inflasi Bulanan di Sulsel pada September 2022 terutama disumbang oleh Kelompok Transportasi dan Kelompok Pendidikan dengan andil inflasi masing-masing sebesar 1,15 persen dan 0,06 persen (mtm).

Inflasi Kelompok Transportasi sebesar 9,85 persen (mtm) dipengaruhi oleh kebijakan pengalihan subsidi BBM yang berdampak pada kenaikan tarif angkutan dalam kota, kendaraan roda 2 dan roda 4 online.

Inflasi pada Kelompok Pendidikan sebesar 1,62 persen disebabkan oleh meningkatnya biaya perguruan tinggi.

Baca Juga: Tekan Inflasi, Pemkab Sinjai Rutin Pantau Harga Kebutuhan Pokok di Pasaran

Sementara itu, inflasi lebih dalam tertahan oleh deflasi pada Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dengan andil sebesar -0,19 persen (mtm).

Deflasi pada Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau sebesar -0,63 persen (mtm) dipengaruhi oleh penurunan harga beberapa komoditas pangan, di antaranya bawang merah, tomat, minyak goreng, ikan layang, dan cabai rawit.

Menurutnya, Bank Indonesia terus bersinergi dengan pemerintah daerah dan stakeholders terkait lainnya lewat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam rangka menjaga stabilitas inflasi di Sulawesi Selatan pada tahun 2022.

"Kegiatan pasar murah dan operasi pasar serta pemantauan harga terus dilakukan untuk menjaga ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga komoditas di pasar," ungkapnya.

Baca Juga: Bansos Tak Efektif, Pemerintah Diminta Dorong Lapangan Kerja, Penyesuaian Harga Kebutuhan Pokok dan Kemudahan

"Risiko tekanan harga akibat gangguan rantai pasok global akan terus diwaspadai oleh TPID Sulawesi Selatan," pungkasnya.***

Editor: Wahyu S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah