Mengenang Sosok Fatmawati, Penjahit Bendera Pusaka hingga Menitikkan Air Mata

- 17 Agustus 2022, 19:25 WIB
Potret Fatmawati.  Mengenang sosok Fatmawati
Potret Fatmawati. Mengenang sosok Fatmawati /kebudayaan.kemdikbud.go.id/Puput Akad Ningtyas /

Namun tak lama setelah itu, terdengar kabar bahwa hubungan Inggit dan Ir.Soekarno telah berakhir. Meski begitu, kisah cinta keduanya tak langsung berjalan mulus karena mereka sempat terpisah karena ada peralihan kekuasaan dari penjajah Belanda ke tentara Jepang. 

Di tengah kondisi krisis tersebut, Ir.Soekarno tetap berusaha memberi kabar pada Fatmawati dan keluarga, serta merencanakan pernikahan mereka. Akhirnya, pada tanggal 01 Juni 1943 Fatmawati resmi dipersunting Ir.Soekarno. Kala itu ia masih berusia sekitar 20 tahunan. Ia pun kemudian ikut dengan Ir.Soekarno untuk pindah ke Jakarta.

Dari pernikahan tersebut mereka dikaruniai lima orang putra dan putri, yaitu Guntur Soekarno Putra, Megawati Soekarno Putri, Rachmawati Soekarno Putri, Sukmawati Soekarno Putri, dan Guruh Soekarno Putra. Terlahir dari seorang ibu yang sangat sempurna dengan kepintaran yang dimiliki, anak bungsu Fatmawati yaitu Guruh Soekarno Putra menyebut Fatmawati mempunyai keyakinan melampaui batas daya pikir orang lain. 

“Tak terbantahkan, peran dan fungsi bendera Merah Putih merupakan identitas negara paling abadi bersama lagu kebangsaan Indonesia Raya yang selalu kita peringati di hari Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus,” ujar Guruh Soekarno Putra pada pengantar Buku Fatmawati “Catatan Kecil Bersama Bung Karno”.

Baca Juga: Ini Sembilan Film Perjuangan yang Bangkitkan Rasa Cinta Tanah Air

Selain membanggakan di mata keluarga, gadis yang lahir dari pasangan Hasan Din dan Siti Chadijah ini, merupakan sosok inspiratif juga di mata tokoh Nasional Indonesia. Fatmawati menjadi tokoh yang sangat menjadi panutan bangsa khususnya bagi kaum perempuan. Ayah Fatmawati merupakan tokoh Muhammadiyah di Bengkulu yang juga merupakan keturunan Puti Indrapura, salah seorang keluarga raja dari Kesultanan Indrapura, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Seperti yang diujarkan oleh Guruh Soekarno Putra akan keyakinan Fatmawati yang melampaui batas daya pikir orang lain, ini tergambar ketika beliau hadir dengan Bendera Sang Saka Merah Putih yang beliau gagas dan jahit dengan tangannya sendiri. Bendera Sang Saka itulah menjadi bendera pertama yang dikibarkan saat Upacara Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 yang lalu.

Gagasan Fatmawati ini mendahului ide agung Ir.Soekarno dan tokoh kemerdekaan lainnya. Kala itu, Fatmawati tidak sengaja mendengar teriakan bahwa bendera Indonesia belum ada saat Ir.Soekarno bersama tokoh lainnya sedang berkumpul menyiapkan peralatan untuk pembacaan naskah teks proklamasi. Tanpa pikir panjang, segera Fatmawati mencoba untuk menjahit bendera Sang Saka Merah Putih. 

Walau hanya ‘Merah dan Putih’ tentu saja bukan perkara mudah bagi Fatmawati yang saat itu sedang hamil besar. Dengan menggunakan alat jahit tangan, bendera Merah Putih berukuran 2x3 meter itu dijahit oleh Fatmawati di ruang makan dengan harapan kelak dapat digunakan untuk keperluan bangsanya.

Baca Juga: Promo HUT RI ke 77 untuk Pelajar dan Mahasiswa, ada Travelin Fest

Halaman:

Editor: Fadli

Sumber: Kemensos


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x