Network
/photo/2022/04/28/1052598089.jpg)
JURNAL SINJAI - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Bupati Bogor Ade Yasin dalam perkara dugaan suap laporan keuangan.
Bupati Bogor Ade Yasin diduga menyuap pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jawa Barat untuk mempertahankan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
BPK Perwakilan Jawa Barat kemudian menugaskan Tim Pemeriksa untuk melakukan audit pemeriksaan interim atau pendahuluan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) TA 2021 Pemkab Bogor.
Baca Juga: Anggota BPK Jawa Barat Juga Ditangkap KPK Bersama Bupati Bogor Ade Yasin
Hal tersebut disampaikan Ketua KPK Firli Bahuri dalam konferensi pers penetapan tersangka dan penahanan terduga pelaku tindak pidana korupsi Bupati Bogor Ade Yasin, di KPK seperti dilansir dari pikiran-rakyat.com dalam artikel berjudul "Tangan Diborgol dan Pakai Rompi Tahanan, Ade Yasin Jadi Tersangka Kasus Suap BPK Jawa Barat", Kamis, 28 April 2022.
“AY selaku Bupati Kabupaten Bogor periode 2018 sampai dengan 2023 berkeinginan agar Pemerintah Kabupaten Bogor kembali mendapatkan predikat WTP untuk TA 2021 dari BPK Perwakilan Jawa Barat,” ujar Firli.
Firli menjelaskan, tim pemeriksa dari BPK ditugaskan sepenuhnya mengaudit berbagai pelaksanaan proyek diantaranya pada Dinas PUPR Kabupaten Bogor.
Kemudian pada sekitar Januari 2022, diduga ada kesepakatan pemberian sejumlah uang antara HNRK dengan IA dan MA dengan tujuan mengkondisikan susunan tim audit interim.
Baca Juga: Bupati Bogor Ade Yasin Kena OTT KPK, Terkait Kasus Dugaan Suap?
