Network
JURNAL SINJAI – Pencegahan pernikahan dini di Provinsi Sulawesi Selatan semakin intens menjadi perhatian serius pemerintah setelah viral kasus yang sama terjadi di Kabupaten Wajo beberapa bulan yang lalu.
Upaya pencegahan pernikahan dini ini ditegaskan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman dengan meminta kepada pemerintah kabupaten kota untuk intens turun ke lapangan agar pernikahan dini tidak kembali terulang.
"Itu umur 12 tahun menikah, kasi makan apa anaknya orang ini, ini perlu edukasi kita, perlu kesadaran kita. Saya juga tidak menunjuk kesalahan kita, tapi saya tidak mau terulang lagi, saya mau kita turun sama-sama, staf-staf di kabupaten kota kita turun, datang keliling, kasi tau semua orang tuanya, saya minta tolong sekali. anak-anak kita disini," ujar Sudirman saat memberikan sambutan Hari Anak Nasional di Hotel Claro, Makassar, Senin (5/9/2022).
Baca Juga: Gubernur Sulsel Instruksi Penerapan Bahasa Daerah di Sekolah dan Perkuat Modul Bahan Ajar
Lebih khusus Dinas Perlindungan anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-Dalduk KB) Provinsi Sulsel. Sudirman menekankan agar aktif melakukan koordinasi dengan dinas terkait di kabupaten kota supaya terjun langsung di tengah masyarakat.
"Ini juga saya minta tolong di Provinsi, ibu kadis saya minta cek, berapa lama dia turun, siapa-siapa turun, cek di daerah dan desa mana turun," tegasnya.
Tak hanya itu, Ia pun meminta bantuan kepada Ibu Bhayakari untuk memberikan instruksi kepada setiap Kapolres setempat dalam hal pengawasan dan pencegahan pernikahan dini.
"Saya minta tolong ibu-ibu dari bhayakari bisa membantu kita, instruksikan semua polres, tinggal tanda tangan pak kapoldanya dan Ibu Bhayakari Sulsel. Untuk terus datang, tolong tinggal dibawa ini pegawai yang sering melakukan pendampingan, panggil keliling semua antar keliling, sama kita keliling semua," ucap Sudirman.
Baca Juga: Netralitas ASN Pemprov Sulsel Diuji Jelang Pemilu 2024
