Selain itu, transportasi publik listrik dan ramah lingkungan Commuter Metromoda (Co’mo). Tim sedang mempersiapkan Co’mo dengan mesin dan desain yang lebih baik daripada sebelumnya.
Ia menyebut unik karena baterai Co’mo sudah menggunakan sumber dua panel surya sehingga mampu mengisi daya secara mandiri, tanpa listrik PLN.
Ia juga mengatakan tentang program Pemkot Makassar berupa Lorong Wisata (Longwis).
"Saya buat program Lorong Wisata. Dari 8 ribu lorong di Makassar kini sudah ada 2.500 Lorong Wisata kita buat," katanya.
Wali Kota Makassar dua periode itu, mengaku dalam Longwis ada program bank sampah yang secara keseluruhan ada 21 konten, termasuk pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Baca Juga: Kuota Terbatas! Begini Cara Daftar Program Mudik Gratis ke Palopo dan Bulukumba yang Digelar SPJM
Oleh karena itu, dia mengajak semua elemen masyarakat bersatu menyadarkan lainnya agar membuang sampah di tempat yang telah disediakan dan berani memilah sampah untuk diolah.
Dia berharap, kerja sama dengan USAID terus berlanjut demi mewujudkan Makassar yang bersih dan kota rendah karbon pada masa mendatang.
"Kita bersyukur USAID selalu men-support Pemkot Makassar. Apa yang saya bangun, seperti menata kembali sistem retribusi persampahan, sistem collecting yang disempurnakan, kesadaran masyarakat yang perlu ditingkatkan. Itu semua menjadi doa yang terjawab atas kolaborasi dengan USAID ini," ucapnya.***