JURNAL SINJAI - Persis Solo menginginkan adanya reformasi sistematik di dalam kepengurusan ekosistem sepakbola Indonesia.
Itu merupakan satu dari sekian tuntutan Persis Solo sebagai salah satu peserta BRI Liga 1 2022/2023 atas insiden Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang.
"Sebagai bentuk respons atas insiden yang terjadi ekaligus bertujuan untuk melakukan evaluasi menyeluruh demi masa depan sepakbola Indonesia yang lebih baik," bunyi tuntutan Persis Solo seperti dilihat di akun ofisial, Jumat 8 Oktober.
Baca Juga: Polisi Tetapkan 6 Orang Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Salah Satunya Dirut PT LIB
Tuntutan lainnya, Persis Solo ingin adanya forum lintas klub, panpel, dan aparat berwenang yang diinisiasi oleh operator liga dan federasi.
Forum tersebut hadir untuk membahas reformasi standar operasional keamanan di dalam dan di luar stadion.
"Adanya pihak yang harus bertanggungjawab atas insiden di Kanjuruhan, serta diproses hukum secara transparan dan seadil-adilnya," bunyi tuntutan selanjutnya dari Persis Solo.
Baca Juga: Hasil Sidang Komdis PSSI Terkait Insiden Kanjuruhan: Denda hingga Larangan Beraktivitas Sepak Bola
Selanjutnya, Persis Solo meminta peniadaan jam kick-off yang terlalu malam, agar meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan.