Harga Kebutuhan Pokok Turun, Sulsel Alami Deflasi 0,18 Persen Pada Oktober 2022

- 3 November 2022, 11:11 WIB
Menurunnya harga cabai menjadi salah satu penyebab deflasi yang terjadi di Sulsel pada bulan Oktober 2022.
Menurunnya harga cabai menjadi salah satu penyebab deflasi yang terjadi di Sulsel pada bulan Oktober 2022. /MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS/ANTARA FOTO



JURNAL SINJAI – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat pada Bulan Oktobet 2022, Sulsel mengalami deflasi bulanan sebesar 0,18 persen (mtm) atau lebih dalam dibandingkan nasional yang tercatat mengalami deflasi sebesar 0,11 persen (mtm).

Dari 5 kota IHK (Bulukumba, Makassar, Palopo, Pare-pare, dan Watampone) di Sulsel, Kota Watampone merupakan daerah yang mengalami deflasi bulanan tertinggi sebesar 0,58 persen (mtm).

Sedangkan deflasi bulanan terendah dialami oleh Kota Makassar sebesar 0,11 persen (mtm).

Baca Juga: BBM Naik, Inflasi di Sulsel Capai 1,12 Persen di Bulan September 2022

Deputi Kepala Perwakilan BI Sulsel, Fadjar Majardi mengatakan secara tahun kalender, Sulsel tercatat mengalami inflasi sebesar 4,76 persen (ytd).

Angka tersebut menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat mengalami inflasi sebesar 4,95 persen (ytd).

Sementara itu, secara tahunan, Sulsel tercatat mengalami inflasi sebesar 6,12 persen (yoy).

Fadjar bilang deflasi bulanan di Sulsel pada Oktober 2022 disumbang oleh Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dengan andil deflasi sebesar 0,38 persen (mtm).

Baca Juga: Suku Bunga Acuan Jadi 4,25 Persen, Pengusaha Mengaku Dilema 

"Deflasi sebesar 1,28 persen (mtm) pada kelompok ini utamanya disumbang oleh penurunan harga cabai rawit, tomat, telur ayam ras, ikan cakalang/ikan sisik, dan cabai merah," ujar Fadjar.

Halaman:

Editor: Wahyu S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x