Network
JURNAL SINJAI - Pertamina kembali melakukan penyesuaian harga untuk LPG non subsidi. Hal ini dilakukan secara berkala dengan mengikuti tren harga rata-ratapublikasi Contract Price Aramco (CPA) serta nilai tukar mata uang Rupiah.
Area Manager Communication, Relation, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw menjelaskan penyesuaian harga LPG dilakukan setelah melakukan evaluasi pada tren CPA pada periode November 2023.
Di mana, lanjuta dia, harga satuan Rupiah per Kilogram (Rp/Kg) mengalami penurunan sebagai dampak melemahnya nilai tukar mata uang Dollar terhadap Rupiah.
Baca Juga: UMP Kalimantan Tengah 2024 Naik 2,53 Persen, Segini Besarannya
"Pertamina menurunkan harga LPG Non Subsidi ini yaitu Bright Gas 5,5 Kg dan Bright Gas/LPG 12 Kg. Penurunan tersebut berlaku mulai tanggal 22 November 2023," ungkap Fahrougi.
Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat untuk produk Bright Gas 5,5 kg, harga isi ulang mengalami penurunan menjadi Rp94.000 per tabung dari harga Rp100.000.
Sedangkan harga isi ulang untuk Bright Gas/LPG 12 Kg juga turun menjadi Rp194.000 per tabung dari harga Rp206.000.
Sementara untuk wilayah Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara dan Gorontalo, harga isi ulang Bright Gas 5,5 Kg turun menjadi Rp97.000 per tabung dari Rp.103.000.
Baca Juga: Tak Penuhi Tingkat Permodalan, OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Indotama UKM Sulawesi
