Network
JURNAL SINJAI - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis, 14 Desember 2023, pagi menguat 193 poin atau 1,23 persen menjadi Rp15.468 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.661 per dolar AS.
Penguatan rupiah ini dipicu oleh sejumlah faktor, di antaranya pelemahan dolar AS terhadap mata uang lainnya di dunia, meningkatnya ekspektasi pasar akan kenaikan suku bunga Bank Sentral Indonesia (BI) pada bulan depan, dan membaiknya sentimen pasar keuangan global.
Sementara itu, pelemahan dolar AS terhadap mata uang lainnya di dunia disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti kekhawatiran akan resesi ekonomi global, penurunan yield obligasi AS, meningkatnya inflasi di negara-negara maju.
Baca Juga: Harga Emas Antam Melonjak Rp25 Ribu per Gram pada Kamis, 14 Desember 2023
Faktor lainnya, meningkatnya ekspektasi pasar akan kenaikan suku bunga BI pada bulan depan juga turut mendorong penguatan rupiah. Hal ini dikarenakan kenaikan suku bunga BI akan membuat rupiah menjadi lebih menarik bagi investor.
Di sisi lain, membaiknya sentimen pasar keuangan global juga turut mendukung penguatan rupiah.
Hal ini juga disebabkan oleh sejumlah faktor, di antaranya penurunan kasus COVID-19 di China, meningkatnya aktivitas perdagangan global, membaiknya prospek pertumbuhan ekonomi global.
Penguatan rupiah ini disambut baik oleh pelaku usaha. Hal ini dikarenakan penguatan rupiah akan membuat biaya impor menjadi lebih murah, sehingga dapat menekan biaya produksi dan meningkatkan daya saing produk domestik.
Baca Juga: Pengguna QRIS di Sulsel Capai 988.611 Orang per Oktober 2023, Nominal Transaksi Hingga Rp2,7 Triliun
