Network
Ade merincikan bantuan tersebut berupa Rp1 miliar lebih untuk bibit air tawar, Rp400 juta bibit air payau (udang dan kepiting), Rp509 juta bibit Ikan Bandeng.
Baca Juga: Jelang Ramadan, Harga Ayam Potong di Makassar Naik Hingga 23 Persen
Tahun ini, kata dia diminta kembali untuk menyelesaikan fasilitas pengolahan hasil perikanan berupa ikan secepatnya dan ikan kering dengan anggaran Rp400 juta.
Sementara sisanya diperuntukkan untuk bantuan perikanan tangkap seperti kapal dibawah 5GT yang jumlahnya ikut meningkat dari 11 unit di tahun 2022 menjadi 20 unit di tahun 2023, serta alat tangkap lainnya seperti life jaket, fishfinder, Coll Box, lampu air garam, navigasi dan lainnya.
“Karena anggarannya naik makanya jumlah bantuannya juga ikut naik, semuanya ikut bertambah mulai dari kapal dan sebagainya,” ucapnya.
Kelompok usaha perikanan atau nelayan di Kabupaten Sinjai yang tersentuh bantuan perikanan dari Pemkab Sinjai dari tahun 2019 – 2022 sebanyak 186 kelompok. Di mana setiap kelompok beranggotakan minimal 10 orang.
Baca Juga: MT Christin, Kapal Pengangkut BBM Pertamina Terbakar di Perairan Mataram
Penyaluran bantuan di sektor ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas serta meningkatkan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya perikanan baik laut, air tawar dan air payau.***
