Viral! Kakek 62 Tahun Mengaku Dewa Matahari, Bagaimana Pandangan Ajaran Syariah?

- 15 Juli 2022, 12:28 WIB
Ilustasi/ seorang kakek berumur 62 tahun mengaku sebagai dewan matahari
Ilustasi/ seorang kakek berumur 62 tahun mengaku sebagai dewan matahari /Asytari Fauziah /Pixabay/bertvthul

Allah berfirman:

لا تَجْعَلُواْ دُعَاءَ الرسول بَيْنَكُمْ كَدُعَاء بَعْضِكُمْ بَعْضاً…

“Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul diantara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian (yang lain)…” (Q.S. An-Nur [24] : 63).

Mengaku Sebagai Dewa Matahari

Islam tidak mengenal istilah dewa, melainkan istilah tersebut dikenal dari agama-agama non-islam.

Baca Juga: Bareskrim Polri Periksa Persija Jakarta, PSS Sleman dan Madura United Terkait Kasus Robot Trading Viral Blast

Dikutip dari Wikipedia, Dewa adalah entitas supra natural yang menguasai unsur-unsur alam, atau aspek-aspek tertentu dalam kehidupan manusia. Para dewa tersebut disembah, dianggap suci, dikeramatkan, dan dihormati oleh manusia. Mereka yang berjenis kelamin pria disebut “Dewa”, sedangkan yang berjenis kelamin wanita disebut “Dewi”. 

Secara etimologi, biasanya istilah “Dewa” dipakai sebagai kata sandang untuk menyebut penguasa alam semesta yang jamak, bisa dibayangkan, dan dilukiskan secara nyata. Sedangkan istilah “Tuhan” untuk penguasa alam semesta yang maha tunggal dan abstrak, tidak bisa dilukiskan, dan tidak bisa dibayangkan. 

Dalam aliran politeisme menyebut adanya Tuhan, tetapi dalam bahasa Indonesia yang dipakai adalah istilah “Dewa”, semisal “Dewa Zeus”, bukan “Tuhan Zeus”.

Sedangkan dalam agama monoteisme, sebutan yang umum dan layak digunakan adalah “Tuhan”.

Halaman:

Editor: Fadli

Sumber: bincangsyariah.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah