Viral! Kakek 62 Tahun Mengaku Dewa Matahari, Bagaimana Pandangan Ajaran Syariah?

- 15 Juli 2022, 12:28 WIB
Ilustasi/ seorang kakek berumur 62 tahun mengaku sebagai dewan matahari
Ilustasi/ seorang kakek berumur 62 tahun mengaku sebagai dewan matahari /Asytari Fauziah /Pixabay/bertvthul

Agama Hindu dan Budha meyakini satu Tuhan, kemudian Dewa adalah makhluk yang diyakini berada di bawah derajat Tuhan.

Dalam filsafat Hindu, para Dewa tunduk pada sesuatu yang Maha Kuasa, yang Maha Esa. Dan yang menciptakan mereka disebut Brahman.

Baca Juga: Download Lagu RIP Love oleh Faouzia MP3 Free, Lagu yang Kini Viral di TikTok

Sementara dalam filsafat agama Budha, para Dewa bukanlah makhluk sempurna dan memiliki wewenang mengatur umat manusia. Para Dewa terikat dengan hukum mistik, berupa karma dan samsara.

Dengan demikian istilah “Dewa” dalam agama yang memiliki konsep Ketuhanan Yang Maha Esa, dianggap sebagai makhluk suci dan tidak sederajat dengan Tuhan. (Dewa, id.m.wikipedia.org).

Kemudian terkait dengan Dewa Matahari, Dewa satu ini memiliki nama yang berbeda-beda di setiap mitologi. Dalam mitologi Afrika disebut dengan Anyanwu, dalam mitologi Arab disebut dengan Malak Bel, dalam mitologi Mesir disebut Ra, dalam mitologi Yunani disebut Apollo, dalam mitologi Hindu disebut Surya, dan lain sebagainya. (Dewa Matahari, (id.m.wikipedia.org).

Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa istilah “Dewa” dalam kepercayaan politeisme setara dengan “Tuhan” yang disembah. Sementara dalam agama yang menganut konsep Ketuhanan Yang Maha Esa, “Dewa” adalah makhluk yang derajatnya di bawah Tuhan, akan tetapi mereka juga disembah. 

Jadi, istilah “Dewa” adalah untuk menyebut sesuatu yang disembah selain Allah, termasuk Dewa Matahari. 

Islam melarang seseorang menyebut dirinya sebagai Dewa Matahari, karena dalam pandangan Islam, tidak ada yang berhak disembah kecuali hanya Allah, sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an:

مَا اتَّخَذَ اللَّهُ مِنْ وَلَدٍ وَمَا كَانَ مَعَهُ مِنْ إِلَهٍ إِذًا لَذَهَبَ كُلُّ إِلَهٍ بِمَا خَلَقَ وَلَعَلَا بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يَصِفُونَ

Halaman:

Editor: Fadli

Sumber: bincangsyariah.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah