Kebahagian dan Penderitaan

- 16 Juli 2022, 09:42 WIB
Ilustrasi antara kebahagiaan dan penderitaan
Ilustrasi antara kebahagiaan dan penderitaan /Naja Nuroni/ lisa runnels

JURNAL SINJAI – Manusia adalah makhluk yang diciptakan Tuhan untuk mengisi dunia ini dengan perbuatan bajik. Perbuatan bajik adalah segala perilaku yang didasari jiwa yang penuh unsur Cinta Kasih, Kebenaran, Kesusilaan dan Kebijaksanaan, atau yang dalam Ajaran Agama Khonghucu disebut dengan Empat Watak Sejati.

Berbekal Watak Sejati tersebut, Manusia ditugaskan Tuhan untuk membangun dunia ini menjadi lebih baik. Lebih baik dapat diartikan harmonis dengan sesama manusia, harmonis dengan makhluk lainnya, harmonis dengan alam semesta dan harmonis dengan Tuhan sendiri. 

Pengertian harmonis di sini tidak lepas dari apa yang dinamakan hukum keharmonisan Yin Yang. Simbol Yang digambarkan sebagai bagian yang terang, dan simbol Yin sebagai bagian yang gelap. Yang bisa juga disimbolkan dengan unsur positif dan unsur Yin adalah unsur negatif. Tetapi di dalam unsur positif pasti ada unsur negatif (Shao Yin ), sedangkan di dalam unsur negatif pasti ada unsur positif (Shao Yang). Itulah keseimbangan. 

Baca Juga: Bolehkah dalam Islam Memajang Foto di Bagian Rumah? Ustadz Abdul Somad Menjawab

Positif di sini tidak berarti yang paling baik atau paling benar. Begitu juga negatif di sini tidak berarti hal buruk atau sesuatu yang salah. Yin dan Yang itu sejatinya saling membutuhkan, saling melengkapi. Seperti kutub positif dan negatif pada bateri yang menjadikannya dapat menyalurkan tenaga listrik.

Adanya prinsip Yin Yang juga berarti tidak ada yang mutlak di dunia ini. Simbol Yin Yang digambarkan dalam bentuk lingkaran, artinya Yin Yang akan terus berputar dan berproses. Tidak ada yang selamanya gelap. Manusia yang memahami keharmonisan Yin Yang ini harus percaya, pasti ada jalan untuk keluar dari penderitaan.

Kebahagian

Semua manusia ingin hidupnya bahagia. Tapi permasalahan dunia sangat banyak, dan Tuhan menugaskan manusia untuk membereskannya. Maka manusia harus memiliki Jiwa yang kuat. Manusia harus mampu menempatkan pikiran dan perasaannya dalam porsi yang tepat.

Baca Juga: Menunda-nunda Hutang Tegas Dilarang dalam Islam, Lakukan Ini Jika Tak Mampu Ditepati

Halaman:

Editor: Fadli

Sumber: Kemenag RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x