Berhenti merokok
Merokok tidak hanya merusak paru-paru, tetapi juga berdampak buruk bagi kesehatan jantung Anda.
Tinjauan tahun 2020 mencatat bahwa merokok meningkatkan angka kematian dari semua penyebab dan memiliki peran penting dalam penyakit kardiovaskular aterosklerotik.
“Rokok sangat buruk bagi jantung karena merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penumpukan plak,” jelas Vuppuluri. “Bersama-sama, kedua faktor ini secara signifikan meningkatkan risiko serangan jantung di masa depan.”
Baca Juga: Atasi 7 Penyakit Ini dengan Konsumsi Buah Apel
Tentu saja, rokok membuat ketagihan dan berhenti merokok bukanlah hal yang mudah. Vuppuluri menyarankan untuk menguranginya secara perlahan daripada berhenti begitu saja.
Selain itu, dia mengatakan permen karet dan tablet hisap nikotin dapat mengurangi keinginan Anda untuk merokok.
Mengurangi stres
Stres adalah akibat alami dari kesibukan yang kita jalani, namun terlalu banyak stres dapat berdampak buruk pada kesehatan kardiovaskular Anda dan, pada gilirannya, meningkatkan risiko penyakit jantung.
Sebuah studi tahun 2017 mengidentifikasi stres emosional sebagai prediktor kejadian penyakit kardiovaskular.
Baca Juga: Sakit Saat Menelan? Bisa Jadi Radang Atau Penyakit Lainnya
“Gaya hidup yang tinggi stres, baik karena faktor pekerjaan, pribadi, atau sosial ekonomi, dapat meningkatkan tekanan darah, peradangan, dan juga risiko aritmia jantung,” jelas Vuppuluri.