Pakai Hisab Hakiki Wujudul Hilal, Muhammadiyah Tetapkan Idul Fitri Rabu 10 April 2024

- 8 April 2024, 20:39 WIB
Idul Fitri 1445 Hijriah pada 10 April 2024 diperkirakan akan dirayakan bersamaan oleh pemerintah dan Muhammadiyah, meskipun ada perbedaan dalam penentuan awal Ramadhan.
Idul Fitri 1445 Hijriah pada 10 April 2024 diperkirakan akan dirayakan bersamaan oleh pemerintah dan Muhammadiyah, meskipun ada perbedaan dalam penentuan awal Ramadhan. /YouTube/

JURNAL SINJAI - Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1445 H Rabu 10 April 2024. Penetapan ini diambil berdasar Hisab Hakiki Wujudul Hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Dinukil dari website PP Muhammadiyah, berdasarkan Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1445 H, tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam tanggal 9 April 2024 M di Yogyakarta (-07° 48′ LS dan 2 = 110° 21′ BT) +06° 08′ 28″ (hilal sudah wujud), dan di Wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam Bulan berada di atas ufuk.

Baca Juga: Jadwal Buka Puasa untuk Kota Makassar dan Sekitarnya Senin 8 April

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menghormati keputusan yang diambil pemerintah terkait penetapan Idul Fitri yang masih menunggu Sidang Isbat. Ke depan Haedar berharap adanya satu kalender Hijriyah yang bersifat global.

“Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT) ini nantinya jika diberlakukan secara global, maka tidak akan ada lagi terjadi perbedaan penetapan bulan-bulan krusial seperti Ramadhan, Syawal, dan Zulhijjah,” jelas Haedar, Sabtu 6 April lalu.

Baca Juga: Pelayanan IGD RSUD Sinjai Tetap Buka 24 Jam Selama Libur Lebaran

Haedar juga mengatakan bahwa PP Muhammadiyah dengan rendah hati dan terus mengkomunikasikan agar umat Islam bukan hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia perlu mengarah pada KHGT.

“KHGT ini adalah komitmen nyata Muhammadiyah dalam menyatukan kalender hijriah yang berlaku secara internasional. Sehingga kemudian dapat memberikan kepastian (eksak) hal ihwal penanggalan, khususnya penanggalan khusus hijriah. Namun untuk mewujudkannya butuh proses panjang sampai diterima secara luas di kehidupan,” ungkap Haedar.***

Editor: Sri Astuti

Sumber: Muhammadiyah.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x