"Mayoritas transaksi digunakan untuk keperluan tarik tunai dan transfer intrabank," jelasnya.
Ia mengungkapkan, sejak diluncurkan, pangsa transaksi setor tunai menggunakan kartu ATM/debit terus meningkat dan mencapai kurang lebih 20 persen transaksi.
Lebih jauh, Causa Iman Karana bilang, nominal dan volume transaksi uang elektronik juga tumbuh positif dibandingkan periode yang sama pada 2022.
Periode Januari-Oktober 2023, nominal transaksi uang elektronik meningkat 6,2 persen yoy atau mencapai Rp5,9 triliun. Sementara dana float mencapai Rp689 miliar.
Dari sisi volume transaksi, jumlah transaksi mencapai 67 juta kali transaksi. Per Oktober 2023, instrumen uang elektronik yang berada di Sulsel mencapai 2,1 juta unit atau tumbuh 7 persen year-to-date.
Sejalan dengan itu, transaksi QRIS juga tumbuh pesat. Hal ini menunjukkan preferensi masyarakat akan pembayaran digital semakin tinggi.
"Jumlah pengguna per Oktober 2023 mencapai 988.611 orang. Di sisi lain, jumlah merchant per November 2023 sebanyak 930.613 yang 80 persennya merupakan UMKM,"
Ia mengatakan, pada periode Januari-Oktober 2023, nominal transaksi QRIS mencapai Rp2,7 triliun, tumbuh 284 persen yoy.
Sementara jumlah transaksi di periode tersebut tumbuh 231 persen yoy atau mencapai 21 juta kali.