Ibu, Begini Jenis dan Jadwal Pemberian Vaksin untuk Anak

30 November 2023, 17:58 WIB
Ilustrasi vaksin anak-anak /CDC from Pexels/

JURNAL SINJAI - Anak memerlukan imunisasi untuk melindungi dan mencegah anak dari berbagai penyakit. Anak harus menerima dosis pertama sebagian besar vaksin dasar selama dua tahun pertama kehidupannya.

Setelah itu, vaksin lanjutan masih perlu kamu berikan sesuai jadwal yang dokter rekomendasikan.

Misalnya, dosis pertama vaksin campak, gondok, dan rubella (MMR) diberikan pada usia 12 bulan atau lebih.

Kemudian vaksin anak lanjutan atau dosis kedua sebelum memasuki sekolah dasar (sekitar usia 4-6 tahun). Anak bisa mendapatkan vaksin pada pemeriksaan kesehatan bayi yang sudah terjadwal secara teratur.

Baca Juga: Baik untuk Kesehatan, Simak Manfaat Ikan Air Tawar yang Jarang Diketahui

Lantas, ada vaksin apa saja untuk anak yang perlu diberikan? Berikut ulasannya!

Jenis Vaksin Anak
Imunisasi atau vaksin merupakan sebuah proses memasukkan bakteri atau virus yang dilemahkan dalam tubuh anak.

Dengan mendapatkan vaksin tertentu, maka anak bisa memiliki perlindungan dalam tubuh untuk mencegah berbagai penyakit yang berisiko terjadi.

Baca Juga: Kim Nam-gil Kemungkian Akan Kembali Perankan Karakter Kim Hae-il di The Fiery Priest Season 2

Nah, berikut jenis imunisasi yang perlu diketahui:

1. Imunisasi dasar
Imunisasi dasar adalah jenis-jenis imunisasi yang bisa didapatkan oleh bayi sejak lahir dan dilanjutkan sesuai jadwal.

Penerimaan imunisasi dasar dapat mencegah terjadinya penularan penyakit, kecacatan, hingga kematian pada anak.

Baca Juga: Jatuh Cinta Seperti di Film-film Kapan Tayang? Berikut Tanggal Rilisnya

Pemberian vaksin anak ini dapat menyebabkan efek samping, tetapi tergolong ringan.

Mulai dari nyeri pada bekas suntikan hingga demam ringan. Untuk itu, selalu pantau kondisi anak setelah mendapatkan serangkaian imunisasi dasar.

Lalu, apa saja yang termasuk imunisasi dasar lengkap? Beberapa diantaranya vaksin BCG, hepatitis B, DPT, Polio, dan HiB.

Baca Juga: Sinopsis Jatuh Cinta Seperti Di Film-Film, Dibintangi Nirina Zubir dan Ringgo Agus Rahman

2. Imunisasi lanjutan
Selain imunisasi dasar, ibu juga perlu tahu mengenai imunisasi lanjutan. Vaksin anak lanjutan dikenal juga sebagai vaksin booster.

Lalu, mengapa vaksin anak lanjutan begitu penting untuk dilakukan? Mendapatkan imunisasi lanjutan tepat waktu, dapat membantu sistem kekebalan tubuh anak semakin optimal.

Selain itu, beberapa jenis vaksin anak memberikan perlindungan yang cukup rendah ketika hanya mendapatkan satu kali pemberian.

Baca Juga: Lirik Lagu Lais Manekat - Talita Doodoh, Lagu Daerah Timor

Untuk itu, melakukan imunisasi lanjutan penting untuk perlindungan yang lebih baik.

Jadwal Pemberian Vaksin Anak
Berikut penjelasan tentang jenis vaksin anak dan jadwal pemberiannya:

1. Hepatitis B (HB)
Vaksin hepatitis B dapat melindungi anak dari hepatitis B. Bayi yang baru lahir memiliki jadwal tiga dosis vaksin hepatitis B.

Bayi yang baru lahir umumnya menerima dosis pertama dalam waktu 12 jam setelah lahir. Sedangkan dosis kedua saat usianya 1-2 bulan, dan dosis ketiga antara usia 6-18 bulan.

2. Rotavirus (RV)
Vaksin rotavirus berfungsi melindungi anak dari rotavirus, yang merupakan infeksi virus yang dapat menyebabkan demam, muntah, dan diare. Anak akan menerima vaksin rotavirus dalam dua atau tiga dosis, mulai dari usia 2 bulan.

3. Vaksin BCG
BCG adalah vaksin dasar dan harus bayi dapatkan sebelum usianya 3 bulan. Jika usia bayi sudah lebih dari 3 bulan, maka bayi perlu menjalani uji tuberkulin terlebih dulu sebelum mendapatkan vaksin ini.

Vaksin BCG berfungsi untuk mencegah penyakit TBC, yaitu infeksi serius yang menyerang paru-paru dan bagian tubuh lainnya.

Baca Juga: Film Populer di Layanan Streaming Hari Ini: Jawan! Nonton Hanya di Link Ini, Bukan Lk21 atau Rebahin

4. Difteri, tetanus, dan pertusis (DPT)
Vaksin DPT dapat membantu melindungi anak dari difteri, tetanus, dan pertusis. Vaksin mencakup lima dosis vaksin kombinasi DPT.

Jadwal pemberian dosis vaksin DPT, yaitu:

Pertama: usia 2 bulan
Kedua: usia 4 bulan
Ketiga: usia 6 bulan
Keempat: antara 15-18 bulan
Kelima: antara usia 4-6 tahun.

Baca Juga: Chord Gitar Kelong Karru Atingku - Lukman Rola ft Ashari Sitaba

Haemophilus Influenza Tipe B (Hib)
Vaksin anak ini bertujuan untuk melindungi tubuh dari jenis bakteri Haemophilus influenzae yang umum menyerang.

Vaksin ini bisa kamu berikan3-4 dosis, tergantung merek yang ada. Dosis pertama pada usia 2 bulan dan dosis kedua pada usia 4 bulan.

Selanjutnya dosis ketiga pada usia 5 bulan, dan dosis terakhir antara usia 12-15 bulan.

Baca Juga: Firli Bahuri Masih Pimpin Gelar Perkara Kasus Dugaan Suap Ketika Sudah Berstatus Tersangka

5. Pneumokokus (PCV)
Vaksin PCV mencegah anak dari infeksi bakteri pneumokokus. Infeksi ini termasuk dalam pneumonia dan meningitis.

Anak akan menerima empat dosis vaksin PCV:

Pertama: usia 2 bulan.
Kedua: usia 4 bulan.
Ketiga: usia 6 bulan.
Keempat: antara usia 12-15 bulan.

Baca Juga: Bunda, Begini Cara Tepat Simpan Obat Anak Agar Tetap Baik

6. Vaksin polio
Vaksin ini berfungsi untuk mencegah anak dari infeksi polio. Anak akan menerima empat dosis vaksin polio, yaitu:

Usia 2 bulan.
Usia 4 bulan.
Antara usia 6-18 bulan.
Antara usia 4-6 tahun.

7. Vaksin influenza
Vaksin influenza untuk mencegah anak dari flu (influenza). Anak bisa mendapatkan vaksin ini setiap tahun.

Baca Juga: Film 24 Jam Bersama Gaspar Hanya Tayang di Layanan Streaming, Catat Tanggalnya!

Dosis pertama saat berusia 6 bulan dan dosis kedua setidaknya 1 bulan kemudian.

8. Vaksin campak, gondongan, dan rubella (MMR)
Vaksin campak, gondongan, dan rubella (MMR) berfungsi untuk melindungi anak dari campak, gondong, dan rubella. Jadwal pemberian vaksin ini yaitu:

Dosisi pertama: antara usia 12-15 bulan.
Dosis kedua: antara usia 4-6 tahun.

Baca Juga: Berapa Lama Obat Sirup Bisa Disimpan Setelah Dibuka? Ini Penjelasannya

9. Vaksin varisela
Vaksin cacar air ini dapat membantu melindungi anak dari cacar air dan bisa kamu berikan sebanyak dua dosis.

Pertama, antara usia 12-15 bulan. Dosis kedua antara usia 4- 6 tahun. Pemberian vaksin varicella dapat kamu kombinasikan dengan vaksin MMR.

10. Hepatitis A
Manfaat vaksin hepatitis A yaitu mencegah infeksi hepatitis A pada anak. Anak perlu mendapatkan vaksin hepatitis A sebanyak 2 dosis.

Pertama saat usia anak antara 12-23 bulan dan dosis kedua setidaknya enam bulan setelah dosis pertama.

11. Vaksin tifoid
IDAI merekomendasikan anak untuk mendapatkan vaksin tifoid. Vaksin anak ini berfungsi untuk mencegah bakteri Salmonella typhii yang dapat menyebabkan penyakit tifus.

Jadwal pemberian vaksin ini yaitu saat anak berusia 2 tahun, kemudian imunisasi lanjutannya bisa kamu berikan setiap tiga tahun sekali.

Baca Juga: Masa Libur Sekolah Hampir Tiba, Berikut Daftar Film atau Tontonan untuk Mengisi Liburan

12. Japanese encephalitis (JE)
Selain demam berdarah, nyamuk juga dapat menularkan penyakit Japanese encephalitis (JE). Penyakit ini pertama kali muncul di Jepang pada tahun 1971 yang dikenal dengan nama summer encephalitis.

Vaksin ini juga menjadi rekomendasi IDAI dan bisa kamu dapatkan saat anak berusia 12 bulan. Setelah itu, vaksin lanjutannya pada rentang waktu 1-2 tahun berikutnya.

13. Vaksin dengue (DBD)
Mengingat demam berdarah merupakan penyakit musiman yang kerap terjadi, IDAI juga merekomendasikan pemberian vaksin DBD sebagai vaksin lanjutan atau pendukung.

Baca Juga: Bunda, Ini Loh Manfaat Konsumsi Jamur Bagi Anak

Vaksin ini dapat kamu berikan pada saat usia antara 9-16 tahun dengan seropositif dengue. Artinya, telah terbukti adanya riwayat pernah menjalani perawatan dengan diagnosis demam berdarah.

14. Vaksin meningokokus
Selanjutnya ibu berikan vaksin anak lainnya yaitu vaksin meningokokus. Vaksin anak ini bisa didapatkan ketika berusia delapan minggu.

Kondisi penerima dengan gangguan imun tubuh dan berisiko meningitis, sebaiknya perlu bertanya pada dokter sebelum menerima vaksin ini.

Baca Juga: Senyum Sumringah Marc Marquez Usai Menggeber Motor Ducati di Sesi Tes MotoGP Valencia, Pertanda Apa?

15. Vaksin human papilloma virus (HPV)
HPV tidak hanya diperlukan oleh orang dewasa. Anak-anak juga sudah bisa mendapatkan vaksin ini sejak berusia 9-14 tahun.

Vaksin HPV akan diterima sebanyak 2 dosis. Setelah mendapatkan suntikan pertama, 6-15 bulan kemudian, anak bisa mendapatkan suntikan dosis kedua.

16. Vaksin tifoid polisakarida
Vaksin ini menjadi salah satu jenis imunisasi yang bisa mencegah perkembangan bakteri Salmonella thypi pemicu penyakit tipes.

Baca Juga: Tahu Tentang Jamur Shitake? Ternyata Ini Loh Manfaatnya untuk Kesehatan

Jadwal imunisasi anak ini bisa diberikan saat anak memasuki usia 2 tahun, dan mendapatkan imunisasi lanjutan setiap tiga tahun sekali.

17. Vaksin HiB
Vaksin HiB kepanjangan dari Haemophilus Influenza Tipe B. Haemophilus Influenza Tipe B dapat menyebabkan berbagai infeksi pada anak-anak yang memiliki usia kurang dari lima tahun.

Bakteri HiB dapat menyebabkan penyakit seperti infeksi telinga dan bronkitis. Selain itu, bakteri ini juga bisa memicu radang paru hingga pembengkakan pada tenggorokan.

Vaksin akan diberikan pada dosis yang berbeda-beda, ketika usianya memasuki 2,3, dan 4 bulan.***

Editor: Sri Astuti

Sumber: Halodoc

Tags

Terkini

Terpopuler